Influenza

Influenza

Post a Comment
 Tiga pekan istirahat dirumah, anak-anak mulai kelihatan bosan. 

"Hoikuen ikitai na...." kata Kakak sambil memandang gambar yang baru saja selesai dibuatnya.

Beberapa pekan yang lalu kami sekeluarga bergiliran sakit influenza. Awalnya si Kakak, tiba-tiba panas tinggi selama dua hari. Setelah di check ternyata positif kena influenza tipe A. 
Tidak lama kemudian, tiga hari selang kakak kena influenza, Shafa dan Syauqi panas. Panik. Keduanya akhirnya di tes influenza karena sudah ada yang terinfeksi. Hasil Tes hanya Shafa saja yang tertular, influenza tipe A juga. Alhamdulillah Kakak dan Shafa hanya panas tinggi dua hari saja, selebihnya mereka harus istirahat dan minum obat selama seminggu. 

Syauqi? Syauqi Alhamdulillah hasil check influenzanya negatif, tetapi panasnya naik turun. 
Sungguh sangat bersyukur sekali tidak tertular. Karena untuk bayi tidak ada obatnya. 
Obat influenza diperuntukan untuk bayi usia 1 tahun keatas.

Setelah anak-anak, gantian ayahnya kena juga. Kena virus yang sama dengan anak-anak. yah... beginilah jika tidak imunisasi influenza. Kadang ketika daya tahan tubuh baik virus
tidak datang kepada kita. Tahun ini betul-betul tidak diduga sama sekali akan kena virus influenza, karena tahun-tahun sebelumnya kami Alhamdulillah tidak kena influenza. Nihon ni sundete nareta kana? (kena penyakit kok jadi sudah terbiasa tinggal di jepun yah  )

Hmmm... terakhir, akhirnya umi KO juga. Alhamdulillah setelah anak-anak sehat semua, suami juga sudah baikan. Tinggal uminya tak berdaya. Tiga hari panas tinggi, hasil tes influenza menunjukan negatif, tapi panas tinggi selama tiga hari. Karena tidak dijinkan menyusui selagi minum obat, sambil merasai kaki yang pegel-pegel, panas tinggi, harus berjuang membujuk jagoan kecil minum susu formula. Alhamdulillah lagi, si kecil sudah 6 bulan. 
Selama syauqi  tidak mau minum susu,  umi seharian tidak minum obat dulu.  Membiasakan syauqi minum susu formula sungguh tak mudah, kalo lagi ngambek, dikasih ASI selang seling.
Hmmm... pengalaman yang berharga sekali. Ternyata ASI paling uenak menurut versi dedek bayi yah. Syauqi kun, maafin umi yah...hiks....

Berikutnya setelah dua hari berjuang membujuk-bujuk, Alhamdulillah hari berikutnya sudah biasa. Sayang juga berbotol-botol ASI harus dikeluarkan dan dibuang percuma.....(sedih mode lagi) Sekarang setelah badan sehat, ASI keliatannya mulai berkurang sekali. Sedih sekali. Tapi...gambatte...sampai sekarang Syauqi tidak ditambah susu formula lagi. Dan keliatannya gembira sekali....
ASI memang ichiban da yo ne......

Oiya, paling merana pas dua pekan tidak bisa mencium-cium syauqi karena hidung tertutup masker dan khawatir Syauqinya ketularan. Alhamdulillah sekarang sudah bisa menggigit pipi gembulnya lagi. Menyenangkan! Juga bisa becanda lagi sama Shafa dan Kakak.

"Kakak dan Shafa insyaAllah senin ini ke sekolah lagi yah, otanoshimi" 


Utsunomiya, 3 maret 2007
Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

Post a Comment