Catatan Bagi Perindu Haji

Catatan Bagi Perindu Haji

2 comments
Kemarin seperti biasa saya berkumpul bersama ibu-ibu pengajian di lingkungan kampus. Pengajian yang sudah ada sebelum saya tinggal di Johor ini, dikelola oleh ibu-ibu warga Indonesia yang tinggal di dekat lingkungan kampus UTM. Baik itu istri dosen, mahasiswa, dosen yang jadi mahasiswa, istri mahasiswa, maupun dosen di UTM. Semua berkumpul dalam rajutan ukhuwwah yang indah.

Nah, kemarin isi dari pengajian itu membahas tentang keutamaan orang yang berhaji. Sedikit saya bagikan ya di sini, agar saya bisa mengingatnya terus dan bagi yang ikut membacanya jadi sama-sama termotivasi untuk mengejar pahala berhaji.

Ibadah haji adalah salah satu rukun dalam rukun Islam. Sampai Rasulullah SAW menyampaikan dalam sabdanya yang mulia, bahwa bangunan Islam ditegakkan oleh lima perkara, bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, menegakan shalat, membayar zakat, menunaikan haji dan berpuasa di bulan Ramadhan. (hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Catatan untuk hadits di atas, agar tidak terjadi perdebatan, Imam Nawawi dalam syarah haditsnya menyampaikan, dalam riwayat ini disebutkan haji dahulu baru puasa Ramadhan, hal ini sekadar tertib dalam menyebutkan urut-urutan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa Ramadhan diwajibkan terlebih dahulu sebelum kewajiban haji. dalam riwayat lain, puasa disebutkan terlebih dahulu daripada haji. (Syarah Muslim, I/178,179).

Yang namanya bangunan, maka semua elemen bangunan harus ditegakan sempurna, tidak boleh ada satu tiang yang ditinggalkan. Jika hal itu terjadi, maka bangunan yang sedianya didirikan untuk tegak, akan berdiri tak sempurna. Bisa miring, timpang atau malah ambruk. Karena apa? karena bangunan itu tidak memiliki tiang penyangga yang sempurna.

Begitu juga dengan bangunan Islam, tidak akan berdiri sempurna, ketika penganutnya hanya menegakan satu tonggaknya saja atau bahkan hampir semua tonggaknya tidak ditegakan. Maka tunggulah kehancuran bangunan Islam karena ulah kita sendiri.

Haji, adalah ibadah fardhu 'ain, ibadah yang mengenai hukumnya kepada semua Islam secara individu. Sebagaimana mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, puasa dan zakat.

Sungguh salah kaprah orang yang mengatakan bahwa ibadah haji hanya untuk orang "the have". Tidak! Ibadah haji adalah ibadah yang diperintahkan merata kepada semua pemeluk agama Islam. Bagaimana mungkin? makan saja susah, apalagi mau naik haji?

Berarti yang ngomong begitu gak inget, bahwa rezeki itu milik Allah.

Kalau tidak percaya browsing deh, betapa banyak orang yang benar-benar niatnya naik haji dimudahkan oleh Allah. Ada seorang nenek dan kakek pedagang singkong goreng yang akhirnya naik haji dengan menabung hasil jualannya selama bertahun-tahun. Pemulung yang naik haji. Kisah-kisah inspiratif yang masyaAllah membuat hati ini jadi penuh rindu kepada Baitullah.

Rasulullah SAW menyampaikan keutamaan orang beribadah haji, bahwa ibadah haji lebih utama dari berjihad. Karena sesungguhnya orang yang beribadah haji sedang berperang melawan hawa nafsunya sendiri. Orang yang beribadah haji agar menjadi haji mabrur dia harus benar-benar melepaskan semua hal keduniawian, harus mau melepaskan semua hal-hal buruk, hal maksiat dan menjadi hamba Allah yang muslih. Ia juga berjihad dengan jiwa dan hartanya.

Makanya keutamaan pahala bagi orang yang beribadah haji tidak cukup hanya dihapuskan dosanya saja, tetapi juga dia akan diberi pahala surga. Orang yang meninggal dalam melaksanakan ibadah haji, akan bersama dengan para syuhada sebagai orang yang mati syahid.

Sabda Rasulullah SAW, "Walhajjal mabruru laysa lahu jazaa'u illaljannah." Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga. (HR Bukhari n0.1773 dan muslim no.1349)

Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah. Haji yang dilakukan ikhlas karena Allah SWT, tidak tercampuri perasaan riya', atau sekadar ingin disebut "bu hajjah" atau "pak haji". Uang yang dipergunakan untuk pergi haji juga dari pekerjaan yang halal, bukan hasil curang dsb. Ibadah yang benar harus dilakukan dengan benar, di awal, di tengah dan diakhirnya. Semoga menjadi haji yang mabrur.

Ibnu Rajab menyampaikan, tanda diterimanya sebuah amal kebaikan adalah amal kebaikan tersebut dilanjutkan dengan kebaikan. Tanda amal kebaikan tidak diterima, adalah amal kebaikan yang baik dilanjutkan dengan amal kemaksiatan.

Al Hasan Bashri berkata, bahwa balasan untuk orang yang beribadah haji adalah surga. Tanda diterimanya haji (haji mabruron) adalah ketika seseorang kembali dari beribadah haji, ia dalam keadaan zuhud dalam hal dunia dan bersemangat menggapai akhirat.

Inilah doa yang disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk para haji yang telah melaksanakan ibadah haji.

"Allahummaj'al hajjan mabruron, wa sa'yan masykuron, wa dzanban maghfuron." Ya Allah anugerahkanlah haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni.

Pada hari itu, kami melepas keberangkatan seorang sahabat kami, Mbak Weni dan suaminya Pak Iyan, untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Semoga dimudahkan segala urusannya mbak Weni dan keluarga. Teriring doa semua menjadi haji mabrur, mendapatkan usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni. Aamiin ya Rabbal Alamin.
 

ibu ibu pengajian muslimah PPI UTM-JB (doc.pri)





Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

2 comments

  1. duh, pengen juga naik haji, bareng ibukuuu...
    semoga kita dipertemukan dengan tanah sucu ya, Teh.
    aamiin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Lina, kalau masih ada ibu, saya juga ingin naik haji bersamanya. Tapi Allah lebih sayang beliau. Jadi Lina, selama Ibu dan ayah masih ada, berbuat baiklah kepada mereka. Moga beroleh Ridha Allah dan dikabulkan doanya. Iya siapa tau kan kita ketemu di tanah Suci, aamiinn ☺

      Delete

Post a Comment

iframe komentar