Di Neraka Bisa Bawa Kipas, Mi?

Di Neraka Bisa Bawa Kipas, Mi?

5 comments


Akhir-akhir ini, kota kelahiran saya semakin hari semakin panas saja. Padahal dulu, kota kecil yang terkenal dengan Kota Hujan ini adalah kota yang indah, sejuk dan nyaman. Memang sih sekarang juga airnya sih masih dingin, tapi hawa udara panas banget deh! Ini mungkin efek dari pemanasan global dan makin banyaknya kendaraan bermotor yang memadati Bogor.

Nah, tadi siang, saya dan putri keempat saya ngadem di depan pintu. Pintu rumah saya buka lebar-lebar. Angin masuk ke dalam rumah membuat udara di dalam rumah lumayan sejuk. Tapi.. ya gitu deh. Kadang ada anginnya kadang garing aja. Akhirnya kita mencari kardus bekas dan menjadikannya sebagai kipas. Hahaha saking enggak ada kipas angin di rumah. Hanya ada kipas di atas jendela untuk membuang hawa busuk dari dalam rumah.

"Uhh ... sejuknya!" kata S4 sambil terus mengipasi badannya. Saya pun melakukan hal yang sama dengannya.
"Iya, dingin ya. Lumayanlah ga ada kipas angin, kardus bekas pun jadilah!" kami terkekeh berdua.

Tiba-tiba dia bertanya sesuatu yang membuat saya agak termenung juga.

"Mi, apa di neraka boleh bawa kipas?" tanyanya dengan wajah serius.
Saya terdiam sejenak. S4 memang banyak banget pertanyaannya seputar surga dan neraka. Jadi harus bisa memilih jawaban yang tepat untuknya agar dia mengerti.

"Enggaklah. Kita mati tidak membawa apa-apa. Hanya selembar kain kafan. Itu pun nanti kan jadi tanah."
"Oh ... ga bisa ya? kasian ya yang masuk neraka. Dia enggak bisa kipas-kipas. Kan panas."
"Makanya, jangan sampai kita masuk neraka. Naudzubillah!"

Kemudian dia pun mengalihkan pertanyaannya. "Mi, di surga kita nanti digigit semut atau nyamuk ga?" 

Heuheu ... itulah S4. Semua ditanyakan sampai emaknya rempong. Tapi dengan pertanyaan-pertanyaannya saya menjadi semakin diingatkan untuk selalu menjaga anak-anak, suami dan keluarga dari api neraka. Harapan kami bersama adalah bisa masuk surga bersama-sama. InsyaAllah. Bi idznillah. Aamiin ya Rabbal alamin ...





Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

5 comments

  1. Kadang pertanyaan polos anak2 bikin kita makjleb dan merenung ya mba..
    Semoga kita dijauhkan dari api neraka. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul teh, justru kita banyak belajar dari anak-anak ya ....

      Delete
  2. Replies
    1. iya cikgu ... anak anak yang mengajari kita banyak hal. Moga bisa menjadi benteng pertahanan di luar rumah kelak.

      Delete
  3. anak pintar itu mba, lucu juga

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar