Suka Duka Mengantarkan Anak Menjadi Hafidzah

Suka Duka Mengantarkan Anak Menjadi Hafidzah


Alhamdulillah, syukurku pada Allah atas pencapaian kakak (putri sulungku) dalam menyelesaikan masa belajarnya di Akademi Huffadz GEMMA Bogor.  Alhamdulillah kemarin, Sabtu 30 Juni 2018, putriku di Wisuda bersama 15 santri Ikhwan dan 23 santriwati akhwat menerima ijazah sebagai penghafal Al Qur'an. Sebuah ijazah yang diperjuangkannya selama satu tahun. Suka suka dalam pengorbanannya, jauh dari orangtuanya dan adik adiknya. Alhamdulillah ini adalah hadiah terindah untuk ummi dan Abinya.

Saya dan kakak. 
Adalah Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim. Bacalah dengan hatimu “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quran.”

Sungguh ini adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada saya dan keluarga. Setelah di awali dengan hal hal yang mencemaskan terutama pendidikan si kakak. Allah tunjukan kepada saya dan kakak jalan yang harus ditempuh. Inilah jalan kakak, rejeki yang tak disangka sangka. Ini adalah takdir yang dipilih oleh Allah untuk kakak dan Alhamdulillah Kakak mau bersabar dalam penatnya menghafal Al Qur'an.

Saya jadi teringat, dulu, waktu kami baru kembali dari Malaysia. Tahun 2016 saya dan kakak mencari sekolah yang mau menerima kakak. Mencoba daftar ke Ummul Quro karena saya tahu, NEM kakak tidak cukup untuk masuk ke SMA negeri. Tapi sayang, kami kembali bulan Mei, saat itu pendaftaran sekolah swasta sudah ditutup dan tidak kursi untuk kakak. Saya tawarkan ke SMK, dia tidak suka jurusannya. Akhirnya saya mengalah dan bersepakat dengan kakak, tahun itu kakak tidak sekolah. Dan saya masukan kakak kursus bahasa Inggris di EF dekat rumah.

Selama 2 periode kakak mengikuti kelas bahasa Inggris di EF. Lalu tahun 2017, kami.mencoba lagi mengikuti PPDB. Sekarang tidak mengambil SMA tapi SMK, karena kakak suka banget pelajaran merias wajah. Dia otodidak melakukan perawatan diri dan merias. Karena saya pikir sekolah harus mengikuti bakat dan keinginan anak, saya pun mencoba mengikuti PPDB di SMK. Dan alhamduAlhamd, gak diterima. Ya itulah masalahnya di NuN. Nilainya kecil. Yah, kakak waktu di Malaysia sekolah di sekolah Malaysia, jadi beneran gak tau sama sekali pelajaran dengan bahasa Indonesia. Gagal paham dengan pertanyaan dalam bahasa Indonesia dan perbedaan bahasa yang membuat Nun kecil. Bahasa Inggris lumayan tapi kan gak termasuk dalam pelajaran yang menentukan besaran NuN. 


Sambil bermunajat pada Allah, saya mohon kepada Allah petunjuk dan minta dimudahkan dalam mendampingi kakak. Keputusan kami homeschooling. Kakak belajar di rumah sesuai bakat dan minat kakak. Meski saat itu uwanya sangat menghawatirkan kakak. Karena tidak sekolah di sekolah umum. Yah .. seperti halnya ibu ibu deh .. kasian katanya ga punya teman dan ga bisa sosialisasi. Dan menurut saya itu tidak benar. Jadi tantangan terberat banget saat itu dan kalau bertemu selalu menanyakan progres kakak terus heuheu

Saat itulah, saya membaca pengumuman dibukanya Akademi Huffaz Gemma (AHG). AHG ini baru berdiri tahun 2017. program akselerasi menghafal Al Qur'an 30 juz selama 1 tahun. Tadinya kakak menolak, meski dia sudah memiliki bekal 4 juz hafalan Al Qur'an (bawaan dari sekolah di Malaysia) ternyata dia tak pede. Takut tidak bisa selesai selama satu tahun. Pokoknya intinya si kakak menolak. 

Saya yakinkan dia, bahwa dia bisa. Dan insyaAllah Allah pasti mudahkan para penghafal Al Qur'an.

Seminggu sudah lewat kakak belum juga mengisi borang pendaftaran yang diprint sendiri. Belum merekam suara mengajinya juga. Jadi ada syarat calon santri mengaji surah yang ditentukan lalu direkam. Dan dikirimkan ke email panitia pendaftaran. Sampai jelang tenggat batas pengiriman baru dia membuat. Saya juga mengantar kakak pada sesi wawancara dan tes kecepatan menghafal Al Qur'an. 

Lumayan degdegan juga, sebab calon santriwati yang lain bisa menghafal satu halaman, kakak cuma setengah halaman. 
Sudah berusaha maksimal. Tinggal tawakal pada Allah. saya berdoa pada Allah, pasrah. Kalau rejeki kakak masuk akademi Huffaz pasti diterima.

Alhamdulillah akhirnya kakak diterima juga. Ini adalah pengalaman pertamanya mondok di pesantren Putri. Sebenernya si kakak sih sudah mulai tenang. Saya yang tidak tenang, sebab si kakak masih medok aja bahasa malaysia nya kuatir tidak bisa mengobrol dan beradaptasi dengan kawan kawannya. Alhamdulillah, ternyata yang saya khawatirkan tidak terjadi. Malahan kawan kawannya yang terbawa bahasa Malaysia hahaha sampai sekarang.

Kakak saat menerima ijazah
Ala Kulli hall. Saya sangat bahagia sekali. Semoga Allah mudahkan putri saya dalam.menjaga hafalannya karena menghafal itu mudah bagi yang sudah terbiasa menghafal Al Qur'an. Yang sulit itu adalah menjaganya agar tidak hilang. Kemudian hal yang tak mudah juga adalah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari. Mohon doanya ya mam semua untuk putri saya.

Semoga hafiz Hafizah dapat menjaga hafalan Al Qur'an dan Istiqomah dalam menjalankan mengaplikasikannya Al Qur'an dalam kehidupan sehari hari. Barakallahulakum. Selamat menjadi keluarga Allah 😍

Terima kasih kakak karena bersabar dalam menghafal Al Qur'an. Ini adalah hadiah untuk ummi dan Abi yang terindah. Jazakillah Khairan katsira kesayangan ummi 😍😍😍😭

InsyaAllah saya akan bercerita tentang pondok Akademi Huffaz Gemma ya. Nanti saya lanjutkan lagi. Terima kasih atas doa doanya. 

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

29 comments

  1. Ya Allah mb, doakan juga aku dan sekeluarga bisa usaha untuk menghafal dan mengamalkan al Qur'an, ❤️ Barokallah kakak dan mb Sri sekeluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doa terbaik untuk mbakNufa dan keluarga. InsyaAllah dimudahkan dalam menghafal dan menjaga hafalannya. Aamiin

      Delete
  2. Masyaallah Umi Sri selamat ya buatsi kakak sulung. Jadi ini sekolah penghafal al-quran selama setahun sudah hapal 30 juz gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mak Sagara . Iya Mak program akselerasi setahun menghafal Al Qur'an. Alhamdulillah sudah kholas menghafal 30 juz. Tinggal murojaah agar tidak hilang hafalan dan hafalannya menjadi mutqin (lancar kayak baca Al Fatihah ) aamiin

      Delete
  3. Masya Allah, merinding aku bacanya, Mak. Barokallahu fiik. Iya, betul banget, menjaga hapalan lebih susah daripada menghapal. Abangnya Syahid lulus SMP dapet 14 juz, tapi pas liburan murojaahnya kendor. Jadinya hapalannya juga tersendat. Jadi tertarik dengan program ini. Semoga suatu hari bisa buat adiknya, karena abang udah terikat beasiswa di boarding, ga bisa ke mana2.

    ReplyDelete
  4. MasyaAllah mbaa Sri. Senang sekali membaca tulisan ini. InsyaAllah semakin berkah dengan kemampuannya menghafal AL QUran dengan sangat baik. Allah memudahkan langkahnya. Aamin. Bangga dengan Mba Sri yang selalu support. Amin

    ReplyDelete
  5. Terima kasih, Mba tulisannya sangat menginspirasi. Semoga Allah swt. memberi kemudahan pada Kakak ya. Barakallah ...

    ReplyDelete
  6. Terharu membaca perjalanan kakak, Mbak. Semoga semakin berprestasi. Menjadi kebanggan orang tua. Selamat untuk kelulusannya.

    ReplyDelete
  7. moms pengen deh ikutan juga program seperti ini. adakah informasi lebih lengkap soal ini?

    ReplyDelete
  8. Masya Allah mbak, ini menginspirasi. Mudah2AN Saya juga bisa mendidik anak-anak menjadi hafidz dan hafidzah ya solih solihah ya mbak. Selamat untuk si kakak atas wisudanya, semoga ilmunya bermanfaat

    ReplyDelete
  9. Mbak belajar jd hafizah gini mulai usia berapa ya?
    Ini Maxy tu gak tertarik sekolah malah huhuhu.
    Jd pengen homeschooling lbh serius tapi kakek nenenya dah pd nanyain jg :(
    Aku bingung jdnya, malah curcol haha.

    ReplyDelete
  10. Salah satu impian aku adalah anak-anakku kelak menjadi Hafidz Qur'an. Bangga rasanya ya nba punya anak Hafidz Qur'an ..
    Selamat utk anak nya ya mba...

    ReplyDelete
  11. Masya Allah, terharu bacanya..selamat ya Mbak Sri..

    ReplyDelete
  12. MasyaAllah salam sama kaka yang kece yak, semoga ilmunya bermanfaat

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah banget ya mbak putrinya bisa menjadi seorang Hafidzah Qur'an. Semoga putra putri kita umat muslim bisa menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah Qur'an. Aamiin......

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah. Ikut bahagia ya, Mbak, dan semoga anak-anak kita selalu dalam lindunganNya. Aamiin

    ReplyDelete
  15. Wah masyAllah bun, selamat ya anaknya udah lulus jadi penghapal Al-quran lagi. Semoga barokah dan anaknya cantik ya Bun. Semoga jadi anak yang sholeh

    ReplyDelete
  16. Alhamdullilah bisa mengangkat bunda dan ayahda ke surga. Dengan hapalan alquran

    ReplyDelete
  17. Pas pagi-pagi baca ini menggugah perasaan saya, karena saat berumah tangga dan memiliki anak nanti ingatlah bagaimana Rasulullah SAW mengajarkan anaknya, dan salah satunya adalah mempelajari Al Quran.

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah... selamat ya mba. Hebat deh, ummi dan kakak, dua2nya hebat. Aku gak kebayang klo harus melepas anak aku mondok. Di sekolah anakku (SD) udah mulai buka khusus sekolah tahfidz nya nih mba. Jadi akan ada dua sekolah dalam satu sekolah. Sekolah rehuler dan swkolah tahfidz. Sampai sekarang ak masih galau. Mau masukin si adek ke sekolah tahfidz, tapi takut dia gak sanggup ngejalaninnya.

    ReplyDelete
  19. Masyaa Allah mbak Sri. Ini juga berkat mbak Sri yang telaten dalam membimbing anak2. Moga anaknya istiqomah ya mbak dalam menjaga hapalannya

    ReplyDelete
  20. Subhanallah, keren banget mbk Sri. punya Anak masih muda sudah Hafidzah aja. keren deh Ibunya. patut ditiru nih.

    ReplyDelete
  21. selalu kagum sama anak muda yang mau menghafal al qur'an. keren, mbak

    ReplyDelete
  22. Wah, hebat si kakak, berhasil lulus dalam waktu 1 tahun? Luar biasa. Semoga terus dijaga hafalannya ya. Btw, lucu juga teman2nya malah terbawa gaya bicaranya si kakak ya

    ReplyDelete
  23. MasyaAllah wa tabarakallah mbak... aku sedang usahakan adek-adekku jadi seorang hafidz... cukup masnya yang hidupnya sliweran dan telat belajar menghafal... 😢

    ReplyDelete
  24. Masha and barakallahu bak Sri.. putrinya cantik dan cerdas..
    Meski hapalan saya terbatas, tapi pingin banget anak2 ntar punya hapalan yang banyak.. heeh

    ReplyDelete
  25. Selamat ya mbak Sri untuk anak sulungnya. sudah cantik hafidzah pula, minder saya liatnya. Subhanallah. Tapi bukan tanpa pengorbanan ya mbak, aku sampe meneteskan air mata bacanya, terharu.

    ReplyDelete
  26. Saya paling nggak bisa nahan air mata kalau liat para hafidz dan hafidzah. Bangga, bahagia dan bener2 salut sama mereka yang mempelajari al-quran dengan hatu sehingga hapal 30 juz.

    ReplyDelete
  27. Masya Allah mbak, menginspirasi bangeeettt. Anak saya, laki 14 thn sekarang juga lagi fase challenging banget. Mudah2an ketika menjelang masuk SMA, dia berminat untuk ke Ponpes dan jadi akrab dgn al-Qur'an. Mohon doanya ya mbaaa, supaya suami dan saya bisa mendidik dan mengarahkan anakmenjadi yg solih ya mbak. Selamat
    Selamaaatttt kakak atas wisudanya, semoga ilmunya bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar