Anak Demam di Masa Pandemi, Jangan Panik, Moms! Ini Cara Meredakan Demam Anak di Masa Pandemi Covid-19

Anak Demam di Masa Pandemi, Jangan Panik, Moms! Ini Cara Meredakan Demam Anak di Masa Pandemi Covid-19

36 comments

Akhir Agustus lalu, saya lumayan repot karena dua anak saya demam. Anak demam di masa pandemi jangan panik, tapi meski sudah berusaha tenang namun terkadang tetap saja saya panik. Yap, jangankan di masa pandemi, di masa normal saja, kalau anak sakit, sedihnya luar biasa, kan. Namun, demikian saya berusaha kuat dan tabah. Karena ibu tidak boleh panik, apalagi ikut-ikutan sakit. Sebagai dokter, sekaligus suster dan juru masak di rumah tentu saja saya akan sangat dirindukan anak-anak saat mereka dalam keadaan sakit. Biasanya mereka paling senang kalau saya pijat seluruh badannya dengan minyak bayi. Diusap-usap wajahnya, karena saya tahu, anak yang kepalanya pening, akan nyaman jika diusap di bagian atas alis dan keningnya. Lalu diusap kepalanya dari ujung dahi hingga di bawah tengkuk. 

Anak demam di masa pandemi jangan panikJadi kedua anak saya (Saki dan kakaknya si pangais bungsu), mengalami demam dan diare. Saya pun mengingat-ingat, makanan apa yang terakhir mereka makan sebelum demam dan sakit perut. Saya teringat, mereka makan es teh tarik. Jadi ceritanya, sudah lama kami tidak membuat teh tarik. Jadi ketika membuat teh itu, beberapa hari kami terus buat. Anak saya yang nomor 2 yang getol sekali membuat teh tarik. Selain cara membuatnya mudah, dia juga suka minum teh tarik.

Nah, karena sudah beberapa membuat teh tarik, lama-lama mereka bosan. Jadi yang biasanya teh rarik disajikan langsung laris manis. Yang terakhir ini, teh tariknya sampai sore belum habis. Sisa segelas itu saya sajikan untuk abinya anak-anak. Nah, ketika abinya pulang, ternyata do'i sudah tobat minum-minuman manis. Teh tarik pun menangislah, ia, karena ditolak abi, huhuhu. Lalu, pak suami berinisiatif bertitah, "Jadikan, teh tarim itu es saja." Teh tarik tak jadi patah hati, jadilah dia minuman lain yang siap dinikmati dengan riang gembira. Nah, kedua anak saya ini penggemar es mambo buatan rumah. Mereka paling suka membuat es mambo dan menikmati di siang hari.Dan benarlah, keesokan harinya, mereka pun menagih es mambo teh tarik itu. Saya tanpa memeriksa lagi apakah masih layak diminum atau tidak, memberikan kepada mereka. 

Anak Demam di Masa Pandemi, Jangan Panik, Moms!

Awalnya keduanya baik-baik saja. Namun keesokan harinya, Saki murung dan agak demam. Sore harinya dia muntah-muntah diikuti dengan diare. Ya Allah, waktu itu saya takut sekali. Ya, kan beberapa gejala C-19 itu ada yang mirip dengan flu biasa, namun juga bisa juga diikuti dengan diare. Tapi sebenarnya diarenya Saki belum bisa disebut diare sih, karena dia hanya pup encer 1x. Saya coba terapi dengan memijat seluruh tubuhnya dan bagian perut (pijat I L U). Setelah itu, saya beri minum yang banyak agar tidak dehidrasi dan pak suami membelikan yakult. Setelah dipjat perutnya, Saki merasa enakan. Perutnya kembali normal dan bisa pup seperti biasa. Alhamdulillah. Akhirnya Saki pun keesokan harinya pulih dan kembali ceria. Bisa lari-lari seperti sediakala.

Namun, setelah Saki sembuh, gantian Sarah yang sakit. Badannya lemas dan timbul gejala yang sama. Dia mengalami demam dan muntah-muntah. Pupnya sih tidak encer, tapi mengalami sakit perut. Saya terapi lagi seperti yang saya lakukan pada Saki. Saya pijat seluruh tubuhnya dan memijat di bagian lengan, agar mualnya berkurang. Sarah agak parah juga karena jadi malas makan, karena merasa mual. Jadi saya coba terapi dengan melihat titik akupuntur/refleksi, yaitu di bagian pergelangan tangan (titik Neiguan). Ini saya dapatkan dari hasil browsing. Alhamdulillah ini bisa meredakan mual yang diderita oleh Sarah.

Alhamdulillah, setelah dilakukan perawatan dengan memberikan pijatan lembut, pijat pada titik yang meredakan mual, memberinya banyak minum, dan makan sup, demamnya reda. Sakit perutnya pun berangsur pulih. 

Setelah anak-anak pulih, gantian saya yang tepar. Begitulah, ya, suka duka jadi ibu itu. Memang seperti itulah konsekuensinya. Pas awal bulan ini saya sedang menstruasi juga, jadi sepertinya sakit karena gangguan hormon. Entah kenapa juga, biasanya saya haid setiap bulan di minggu pertama. Ini di awal bulan sudah mendapat haid. Setiap haid migren saya kambuh dan ini membuat saya tidak nyaman sekali. Apalagi ditambah lagi dengan kondisi mata yang sudah mulai menua. Bertambahnya plus membuat di atas alis saya sakit luar biasa. Jika dipijat, membuat mual. 

Alhamdulillah, setelah saya merawat anak-anak, gantian mereka yang merawat saya. Ada yang memijat punggung, pijat kepala, membawakan minuman, melarang saya melihat hape, menyelimuti saya, menemani saya selama sakit. Inilah bahagianya memiliki anak, ya. Ketika kita sakit, ada yang merawat dan memerhatikan. Kalau memiliki paham chidfree, siap-siap menjadi diri sendiri.  Apalagi yang akan sangat menggantungkan diri pada suami/pasangan. Jika suami sibuk, kita harus legowo ya, ketika sakit, ya merawat diri sendiri, lah, yaa.  Siap dengan hati yang sepi, karena hanya diisi, you and me. 

Nah, Moms, kesimpulannya, ketika anak-anak demam, jangan panik, yaa. Lakukan beberapa tindakan ini sebelum anak dibawa ke dokter.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan saat meredakan demam anak.

1. Ukur suhu tubuh anak. 

Penting sekali kita menyimpan termometer di rumah agar dapat mengecek suhu tubuhnya ketika dia sakit. 

2. Beri parasetamol 

Sedia parasetamol baik syrup maupun tablet untuk meredakan demam anak jika suhu tubuh di atas 38 derajat.Jika tidak tersedia parasetamol, redakan demam dengan menempelkan byebye fever pada dahi anak.

3. Catat makanan dan minuman yang dikonsumsi anak. 

Hal ini dilakukan agar diketahui penyebab sakit anak. Misalnya, seperti yang terjadi di rumah saya, anak-anak makan es teh tarik basi, sehingga mereka sakit perut dan menyebabkan demam.

4.  Beri minuman yang mengandung elektrolit.

Minuman mengandung elektrolit ini penting sekali agar anak tidak mengalami dehidrasi. Baik ketika dia demam maupun mengalami diare. Kalau saya di rumah menyediakan yakult dan minuman isotonik.

5. Balur seluruh tubuh anak dengan minyak bayi. 

Hal ini akan memberi kenyaman pada anak sehingga demamnya akan berangsur turun.

6. Pijat lembut perut anak di bawah pusar. 

Jika anak mengalami sakit perut setelah diare atau mengalami konstipasi pijat lembut perut anak di bawah pusar. Pijat dengan gerakan ILU. Hal ini akan membuat perut menjadi lebih rileks dan membantu melancarkan pencernaan.

7. Jika anak mengalami muntah dan mual, tekan dengan lembut dibagian titik Neiguan.

Titik Neiguan yaitu letakan tiga jari tangan melintang di pergelangan tangan, lalu letakan ibu jari di titik yang dekat dengan jari telunjuk, tekan selama 3 menit.

8. Buatkan bubur ayam dan sup. 

Anak biasanya malas makan ketika sakit. Agar anak mendapatkan  nutrisi dan cairan yang cukup. Bubur dan sup biasanya disajikan untuk memberikan tenaga dan juga meningkatkan daya tahan tubuh bagi penderita sakit.

9. Ajak bercerita atau menonton film edukasi.

Ajak anak mendengarkan kisah atau menonton film edukasi tentang penyakit yang dideritanya. Kalau saya waktu kemarin, mengajak Saki bercerita tentang bakteri jahat dan bakteri baik di dalam tubuh manusia. Pas banget ada yang membuat film animasinya juga, jadi mudah sekali menerangkannya kepada anak 4 tahun. Jadi dia tahu pentingnya makan sayuran dan buah.

10. Berdoa kepada Allah untuk kesembuhan anak-anak kita.

Doa adalah senjata pamungkas seorang muslim. Doa ibu didengar oleh Allah. Maka, saya pun berdoa kepada Allah agar anak-anak saya diberi kesembuhan dan pulih seperti sedia kala. Alhamdulillah, dengan memanjatkan doa kepada Allah, saya menjadi tenang dan yakin mereka akan segera sembuh. Dan alhamdulillah, doa saya dikabulkan Allah. Anak-anak pun sekarang sudah bermain lagi, bernyanyi lagi dan melakukan aktivitas seperti sedia kala. Sakit kepala saya juga berangsur hilang dengan semakin sedikitnya darah yang keluar. Alhamdulillah ala kulli hal. Bahagia ibu jika anak sehat dan bahagia, yaa.

Nah, Moms, itu dia beberapa tindakan yang bisa dilakukan ketika anak demam di masa pandemi. Jangan panik, ya, Moms. Meredakan demam anak di masa pandemi Covid-19 sama saja sebenarnya dengan di masa normal. Hanya saja, jika demam anak tidak turun atau naik turun, sebaiknya segera memeriksa anak ke dokter, ya, Moms. Apalagi jika diketahui salah satu penyebabnya adalah kontak langsung dengan penderita Coivd-19 misalnya atau baru diajak keluar rumah untuk sebuah hal yang mendesak, maka, moms harus lebh waspada ya, dan segera bawa si kecil ke dokter. Semoga membantu, ya, Moms.

Salam sehat selalu, Moms!

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

36 comments

  1. Iya, saat pandemi begini kalau sakit semakin repot, mau ke Dokter atau rumah sakit takut dengan penularan covid dan resikonya, apalagi pada anak anak. Memang luar biasa Bu Sri, dengan tenang merawat sang buah hati. Terima kasih tips untuk meredakan demam saat menyerang anak anak. Salam sehat dan selamat beraktifitas.

    ReplyDelete
  2. Saya dulu...anak pertama.demam luar biasa panik. Tapi anak kedua dan ketiga demam Alhamdulillah sudah bisa tenang. Mungkin faktor sudah pengalaman sehingga lebih tenang dan lebih tahu apa yang harus dilakukan. Btw..tx banget ilmunya. Ini pasti sangat bermanfaat. Apalagi kalau demamnya dimasa pandemi. Semoga semua sehat sehat saja

    ReplyDelete
  3. Yg penting ortu kudu tetap tenang, no panic panic ya Mba.

    Memang tricky banget, kalo anak2 sakit di masa pandemi ini.
    Kapan hari anakku juga demam tinggi banget.
    Alhamdulillah sekarang udah sehat

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sharing dan tipsnya mba.. Saya sangat tertarik sg teknik memijatnya nih..pengen belajar juga..

    ReplyDelete
  5. Saat pandemi seperti ini, sakit apapun jadi berasa panik dan takut ya mba... apalagi jika anak2 yang sakit

    ReplyDelete
  6. dua bulan lalu, anakku no.2 dan 3 juga gantian diare, Alhamdulillah gak panik sih tapi cemas pasti tetap ada. Setelah itu gantian saya juga yang diare syukurnya cuma sehari, jadi Ibu emang harus kuat gak bisa sakit lama karena kasian anak-anak tapi kalau sakit kita jadi dapat perhatian lebih dari mereka juga :D

    ReplyDelete
  7. Saya kemarin yang diare bapaknya anak-anak.
    Di masa pandemi ini kalau ada anggota keluarga yang kurang enak badan, apalagi anak-anak, kita sebagai ibu harus tenang dan melakukan tindakan untuk meredakan gejala secara step by step seperti di atas dan berdo'a ya mba,
    Semoga kita semua sehat2.

    ReplyDelete
  8. Mungkin perutnya kaget dengan teh tarik ya, Mbak? Anak demam sebisa mungkin ortu gk panik, tapi gimana lagi, rasa was2 kadang enggak bisa disembunyikan. Hihihi

    ReplyDelete
  9. Iya, sejak pandemi covid, rasanya parnoan gitu. Demam sukses bikin auto panik. Daahh, semoga pandemi segera pergi bersama kesulitan yang menyertai. Semoga kita dan keluarga selalu dalam kondisi sehat, ya mbak. Aamiin

    ReplyDelete
  10. Aku suka sekali memijat tubuh anak-anak, kak..
    Boleh rekues foto titik pemijatannya kah?
    Karena anak demam, seringkali orangtua zaman dulu gak memperbolehkan anak-anak untuk dipijat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga sehat-sehat selalu yaa kak..
      Pokoknya anak sakit itu bener ujian kesabaran. Kudu banyak-banyak Cari jalan keluar dari A to Z.

      Delete
  11. Kalau ada orang rumah yang demam di masa pandemi gini emang tingkat kepanikannya jadi naik, Mbak. Takut covid kan meskipun belum tentu. Makasih juga buat tipsnya tentang langkah-langkah yang harus diambil kalau anak demam, Mbak. Nanti bisa aku praktikkan kalau sudah punya anak. Hehehehe.

    ReplyDelete
  12. Kalau dulu mah, anak demam bisa langsung bawa ke RS, tapi masa pandemi gini emang kadang was2 juga ya. banyak yg hindari RS krn banyak pasien covid19 disana. sebagai orangtua harus bisa tenangin diri agar anak sakit bisa cari obat yg sesuai buat anak. berdoa juga penting bgt ya...

    ReplyDelete
  13. Bener loh skrg tuh kalau anak demam rasanya lebih panik dibanding sebelum pandemi. Mesti bener2 dipantau yaa dan diturunkan suhunya dengan cara yg tepat :)

    ReplyDelete
  14. Hati yg tenang adalah separuh obat ya.
    Makasiii utk insight dan tipsnya mak.
    sangat berfaedah utk ibu2 jaman now.
    Yippiii!

    ReplyDelete
  15. Mbakku ada anak bayi. Pertama pas demam ya dilakuin pengobatan sebisanya kaya kasih minyak kayu putih, bawang merah, parasetamol dan lainnya. Kalau belum reda, baru deh ke dokter

    Semoga yang sakit segera sehat ya

    ReplyDelete
  16. Biasanya parasetamol masuk ke kotak p3k di rumah. Karena sewaktu-waktu pasti akan digunakan. Ini saran dari dokter anakku juga sebenernya dan aku praktikkan sampe sekarang. Memang sih dalam kondisi pandemi gini pastinya di awal tentu rada panik kalo di rumah ada yg sakit. Khawatirnya kl tertular virus covid.

    ReplyDelete
  17. Di masa pandemi ini kalau ada gejala batuk, flu, sampai demam, bawaannya parno, apalagi kalau yang sakit anak-anak, ga heran kalau ada yang panik karena khawatir kena Covid. Dari pada panik lebih baik melakukan 10 langkah jitu yang sudah mbak uraikan di atas :)

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah sudah sehat semua.Memang saat pandemi begini, gejala awal yang mirip covid bikin panik. Syukur segera bisa ditangani sendiri dan membaik.
    Kalau soal ibu yang tepar sesudah yang lain sakit memang sudah biasa ya...sang perawat dirawat juga akhirnya :)

    ReplyDelete
  19. Anak sakit saat pandemi gini emang asli paniknya naik. Pernah juga anakku demam, langsung saya berika paracetamol, alhamdulilah hanya semalam saja. Memang di pandemi gini mesti pintar ya jaga kesehatan dan kalopun anak sakit langkah-langkah di atas, bagus untuk dilakukan.

    ReplyDelete
  20. Ya Allah fotonya... bikin gemes!
    Memang ya kalau anak demam itu jangan panik. Balurkan dengan ramuan keluarga, pastikan ia lebih banyak minum, dn minum cairan elektrolit sangat bagus pada saat itu.

    ReplyDelete
  21. Tapi emang deh mba tanpa pandemi saja pas anak demam, kadang aku ya panik. Hiks. Apalagi sejak Ayyas dua kali masuk rumah sakit yang diawali panas. Perbanyak minum dan cek suhu terus

    ReplyDelete
  22. Pasti panik banget ya, Mbak, kalau anak sakit di masa pandemi gini. Tapi harus tetap tenang biar bisa mencari penanganan yang tepat seperti yang dilakukan Mbak Sri. Sehat-sehat ya semua.

    ReplyDelete
  23. Kalau aku biasanya cek suhunya dulu mam, kalau tinggi, aku kompres. Aku juga sedia penurun panas. Jadi misal dikompres ngga mempan, aku berikan penurun panas per 4 jam diawasi terus. Termometer is a must, ngga boleh pakai tanganmeter, hehehe..

    ReplyDelete
  24. Iya Teh sakit di masa pandemi itu jadi paranoid, overthinking ya Allah lemah banget deh diri ini aku jadi pengen cari tahu tentang titik neguan ibi makasih infonya Teh

    ReplyDelete
  25. Sebelum pandemi saja kalau anak demam aku mulai waspada apalagi di masa pandemi, untungnya suamiku tipenya yang rasional jadi bisa menenangkan aku yang kadang suka emosional dan berpikir yang ngak-ngak kalau anak sakit apalagi demam. Pokoknya sejak anak-anak bayi sampai sekarang sudah remaja aku selalu sedia paracetamol di rumah.

    ReplyDelete
  26. anak demam pandemi pasti arah ke c19 mau ga mau ya mak
    tapi kemaren pas anak2 c19 sama dengan demam biasa sebenarnya
    soale anak-anakku demamnya beda-beda. ada yang tuinggi banget si bayi, ada yang demamnya lamaaaaa 38-38.5 taopi seminggu. ada yang cepet demam 38 tapi cuma dua hari
    sehat2 semua

    ReplyDelete
  27. kalo anak demam, di masa pendemi ini uah bisa dibayangkan yah, parno juga kita. padahal kalo anak itu daya tahan dan in sya Allah akan cepat sembuh jika ditanggani dan diobati dengan benar. Trims ya mak atas tipsnya, mantap

    ReplyDelete
  28. MAkasih sharingnya Mak, beneran kuntjinya jangan panik ya, biar bisa mengatasi ketika anak demam dengan tenang, si anak pun jadi ikutan tenang juga.Terpenting juga menyediakan stok obat2an/vitamin untuk persediaan.

    ReplyDelete
  29. Kalo demam pas pandemi gini agak panik sih dikit aalagi udah diminumin paracetamol 2 kali belum turun, kayak anakku kemarin ternyata kena virus karena emang waktunya gigit-gigit kan jadi apapun yang keliatan mata dimakan dan kena virus deh akhirnya. Tapi sebelumnya memang penyintas jadi udah merasakan PCR meski bayi cuma tetep wawas apalagi masih bayi

    ReplyDelete
  30. KOndisi seperti ini memang bikin panik ya mbak, apalagi kalau urusan anak sakit. Mikirnya pasti yang aneh-anah. makasih tipsnya mbak..sehat sehat selalu ya

    ReplyDelete
  31. Waktu anak saya demam beberapa minggu yang lalu, sempat panik juga apalagi kan masa pandemi. Thank you tipsnya mba, semoga anak2 kita semua sehat selalu, amiinn

    ReplyDelete
  32. Anak kalo udah demam itu emang suka bikin orangtua panik ya. Cuma kalau lagi gitu justru ga boleh panik, supaya masih bisa berpikir jernih dan mencari solusi dg tenang.

    ReplyDelete
  33. Jangan panik anak demam saat pandemi?
    Ya pasti panik lah kalau saya. Tapi biasanya suami bisa menenangkan, dan mengarahkan untuk mengambil tindakan sebagai pertolongan pertama

    ReplyDelete
  34. Huhu iya, pastinya kalo anak demam itu kita pasti panik. Apalagi di masa pandemi kayak sekarang. Parno, takut kenapa-kenapa. Amit-amit deh, pasti mikirnya ke covid. Aku aja yang anaknya udah gede-gede, anak demam, langsung parno. Apalagi kalo anaknya masih balita ya. Sehat-sehat ya semuanya.

    ReplyDelete
  35. Anak sakit saat pandemi itu bikin deg-degannya nambah ya. Namun ingat, jangan panik dulu. Catet tips dari Mbak Sri deh. Kasih pertolongan pertama ini dan semoga demam segera turun

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar