Kreatif Saat Bawang Merah dan Bawang Putih Mahal

Kreatif Saat Bawang Merah dan Bawang Putih Mahal

Isu harga bawang merah yang melonjak membuat sebagian besar ibu-ibu di Tanah Air heboh! Bagaimana tidak? Pengalamanku  waktu di Bogor tahun 2008, biasanya bawang merah bawang putih beli di tukang sayur sekantong plastik kecil  Rp 1000 - 1500.  Sekarang mungkin harganya sekantong sudah jadi berkali lipat.

Selama ini, saya masak jarang sekali memakai bawang merah. Tahun 2002 - 2007 saya tinggal di Jepang, otomatis saya jarang sekali masak dengan bumbu berbawang merah, baru belakangan setelah tahu toko Thailand, saya mulai berburu bawang merah, sekali-kali masak menu Indonesia :-) selebihnya saya hanya buat rebus-rebusan.


Sekarang saya tinggal di Malaysia, bumbu rempah mudah didapatkan. Tetapi saya tetap asyik dengan gaya masakan saya yang tidak terlalu banyak menggunakan bawang merah. Saya tidak pernah ambil pusing kalau di dapur tidak ada bawang merah.

Ih, apa enak masak kok engga pake bawang merah? Kalau menurut lidah saya dan anak-anak sih enak. Bawang merah biasanya saya akali dengan bawang bombay yang banyak diluaran. Rasanya tidak jauh berbeda dengan bawang merah, tapi mungkin kalau untuk bumbu halus, bawang bombay cukup pergunakan setengah buah saja, karena rasa masakannya akan menjadi pahit kalau kebanyakan.

Saat bawang merah naik, mungkin ini awal kebangkitan masyarakat Indonesia kreatif dalam memasak kuliner Indonesia yang kaya rempah. Meski tidak menggunakan bawang merah bisa menghasilkan masakan yang lezat dan sedap!

Siapa berani menerima tantangan ini! Moga secepatnya ada solusi untuk masalah-masalah yang terjadi di Tanah Air.

Ini resep favorite keluarga saya, rebus-rebusan sederhana. Semoga menginspirasi :-)
1. Odeng
Didihkan air, masukan kecap asin (shoyu jepang) setengah botol, masukan bahan-bahan steamboat (chikuwa, kani stick (crab stick), tahu sutra, bakso ikan, bola-bola kani dsb), masukan daun bawang iris secukupnya, boleh ditambah garam secukupnya kalau kurang asin. sajikan hangat-hangat dengan udong (mie jepang)

2. Sop Ayam
Didihkan air, masukan bawang putih geprek 1 siung, masukan garam (kalau suka pedas, masukan merica bubuk.  beri buah pala bubuk/parut secukupnya). Masukan ayam bertulang/tulang ayam/ceker. Tunggu sampai ayam matang. Masukan sayuran (wortel, kentang) jika sudah matang, masukan brokoli/buncis/kol, daun bawang dan seledri. Angkat. Sajikan hangat.
3. Sop Tulang Iga
Didihkan air dan tulang, rebus di pressure cooker. Masukan gula garam dan biji pala parut (kalau suka masukan kayu manis). Sajikan hangat-hangat dengan bawang daun, seledri dan tomat. (kalau suka bisa ditambah sayur-sayuran untuk sop)
Selamat mencoba ^_^
*repost dari tulisanku yang highlight di Kompasiana.com tanggal 15 maret 2013.


Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

Post a Comment