Mempersiapkan Anak pada Zamannya, Webinar TP UIKA Bogor Sesi 1

Mempersiapkan Anak pada Zamannya, Webinar TP UIKA Bogor Sesi 1

 Mempersiapkan Anak pada Zamannya. Demikian tema yang diangkat dalam webinar yang diselenggarakan oleh Magister Teknologi Pendidikan konsentrasi PAUD UIKA Bogor. Webinar yang dihelat dua sesi ini yaitu pada 29 dan 30 Juli 2021 diselenggarakan dalam rangka Milad UIKA Bogor ke-60 tahun. Alhamdulillah sesi pertama sudah usai dan banyak ilmu yang saya dapatkan dari webinar sesi pertama ini. InsyaAllah lanjut besok, sesi kedua. 

Mempersiapkan Anak pada Zamannya

Ketua panitia kegiatan webinar nasional ini, Dr. Masitowati Gatot, M.Ed beliau menyampaikan bahwa tema "Mempersiapkan Anak pada Zamannya" ini diangkat karena mendidik dan mengajarkan anak pada masa sekarang ini bukanlah hal yang mudah. Anak-anak harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Kita sebagai orang tua dan guru harus memahami hal ini. Guru dan orang tua harus belajar untuk mengetahuinya, bahwa salah perlakuan pada anak akan berdampak besar saat anak berusia dewasa. 

narasumber sesi 1 webinar paud uika
Hadir dalam webinar sesi pertama ini sebagai narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, yaitu:

  1. Dr. Mohammad Hasbi, Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud.
  2. Dr. Yasmine Yessi Gusman , S.H., M.BA., Ketua I Ikad PAUDI.
  3. Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., Guru besar Universitas Negeri Medan.
  4. Dr. Erlindra Yetti, M.Pd., Koordinator Prodi S3 PAUD UNJ.

Selain itu, hadir pula Kaprodi Teknologi Pendidikan UIKA Bogor, Dr. H. Zainal Abidin, M.Pd., Sekprodi TP UIKA Bogor, Dr. Ir. Muhammad Givi Efgivia, M.Kom, Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor H. Henri Tanjung, Ph.D, dan Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud,  Dr. Muktiono Waspodo, M.Pd. Bertugas sebagai moderator, Erik Pratama, M.Pd, dosen FKIP UIKA Bogor.

Iman Ilmu dan Amal

Webinar nasional ini dibuka langsung oleh Rektor UIKA Bogor, Dr. H.Endin Mujahidin, M.Si. Beliau menyambut baik tema webinar nasional yang diadakan pagi itu. Beliau menyampaikan bahwa kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anak untuk masa depan  di mana mereka akan hidup dan berkembang. Pada masa pandemik Covid-19 peranan orang tua menjadi dominan untuk mendidik. Seberat apapun kondisinya maka kita sebagai orang tua tidak boleh melepaskan diri  dari mendidik anak-anak.  Dalam Islam hal ini jelas sekali diajarkan. Semangat mendidik ini selaras dengan motto UIKA, yaitu iman, ilmu dan amal. Pendidikan harus diarah kan pada keimanan yang tangguh, ilmu yang kuat yang bisa diimplementasikan di kehidupan sehari hari. Jangan sampai ilmu kering dari implementasi. Rektor UIKA mengakhir dengan menyampaikan harapannya, semoga webinar bermanfaat untuk kita semua.

Rektor UIKA Ending Mujahidin

Didiklah Anak Sesuai Zamannya  

Keynote speaker dalam webinar nasional ini hadir Prof. Dr. K. H. Didin Hafidhuddin, M.Sc, Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor. Beliau mengawali dengan menyampaikan sabda Rasulullah SAW tentang pendidikan anak, ""Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian". Lebih dari 15 abad yang lalu, Rasulullah SAW telah mengarahkan pendidikan yang sesuai dengan zaman masing-masing generasi, didiklah anak sesuai zamannya. Stresing dari hadits  ini adalah pendidikan harus dinamis, tidak boleh statis.  

Didiklah anak sesuai zamannya
 Dalam dunia pendidikan ada 2 perspektif, pertama tsawabit, yaitu sesuatu yang konstan dan tidak bisa berubah. Jadi, sederhananya jika dulu begitu, maka sekarang pun begitu. Tsawabit ini berkaitan dengan keimanan dan syari'ah. Pendidikan harus punya landasan yang kuat, yaitu keimanan, integritas, kejujuran. Semua harus mengarah kepada kejujuran. Karena saat ini kejujuran sudah menjadi barang langka. Kedua, mutaghayyirat, yaitu sesuatu yang bisa berubah seperti masalah mua'amalah dalam berbagai bidang kehidupan.

Pak Kiai berharap dari webinar nasional ini akan muncul disain baru pendidikan yang lebih holistik. Tidak sekadar mengedepankan kecerdasan kognitif saja, namun juga afeksi dan psikomotorik. "Semoga prodi TP menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, meski virtual tapi menghasilkan bermanfaat. Bagi masa depan. Pendidikna harus jadi konsen karena mennetukan masa depan anak anak kita, kemajuan negara kita,. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua dan kita diberi kesehatan, kekuatan jasmani dan rohani", pungkas Pak Kiai. 

Pendidikan Anak Usia Dini, Hulunya Pendidikan. 

Sesi pertama webinar di awali oleh Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud. Beliau membawakan materi dengan judul Arah Kebijakan PAUD di masa datang. "Pendidikan anak usia dini, hulunya pendidikan," ujar Dr. Hasbi mengawali pembahasannya. Menurut beliau orang yang terlepas tidak mendapatkan pendidikan pada masa anak usia dini, tidak akan bisa mengulanginya di usia setelah dia dewasa. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan beberapa hal yang mempengaruhi PAUD berkualitas. Ada 4 elemen, yaitu lingkungan belajar yang berkualitas, keterlibatan orang tua, hubungan layanan esensial dan tata kelola. Dr. Hasbi menekankan pada peran serta orang tua dalam pendidikan anak usia dini untuk keselerasan antara pendidikan dan pengasuhan di rumah dan di sekolah. Angka stunting di Indonesia berkisar 27 persen, dan ini ada keterlibatan peran orang tua dalam mengentaskannya.

Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud
 Pak Hasbi juga menyampaikan tentang Sekolah Penggerak, yaitu sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Di awali dengan SDM yang unggul (Kepala Sekolah dan guru)

Selanjutnya saya kurang konsentrasi karena hari ini bersamaan dengan vaksinasi dua anak saya, S3 dan S4, jadi dari pagi beneran terbagi-bagi fokus antara anak-anak dan ingin mendengarkan paparan dari semua narasumber dengan lengkap. Alhamdulillah, Dr. Muktiono Waspodo berkenan merangkum di kolom chat zoom, dan saya kopi paste saja di sini.

Mari bersama mendorong upaya mewujudkan program sekolah penggerak, termasuk dengan sasaran di PAUD, agar dapat terimplementasi dengan baik. Ibu/bapak/saudara dapat mencermati dokumen regulasi Kepmendikbudristek nomor 162 tahun 2021 tentang Program Sekolah Penggerak, juga mencermati Keputusan Kabalitbangbuk nomor 28/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Semangat untuk menyiapkan anak pada zamannya, maka kita membutuhkan kesadaran kritis dan ikhtiar untuk menanamkan tumbuh kembangnya nilai-nilai akhlak bagi anak usia dini. Maka kapan pun zamannya mereka akan siap kelak menghadapi penghidupan dan kehidupannya.

Mengelus dengan Kasih Sayang

 Pembelajaran gerak dan lagu dapat memberikan kontribusi  secara  positif  untuk    meningkatkan  kecerdasan  kinestetik  anak  usia  dini. Menstimulus urat saraf yang dimiliki anak usia dini, ekspresi orang dewasa perlu diperlihatkan saat berhadapan dengan anak usia dini sehingga akan terjadi tautan yang positif dari reaksi stimulusnya. Hal yang juga penting untuk melatih gerak anak, perlu ditanamkan nilai  keberterimaan dari stimulus yang ada sehingga dapat melatih respon anak. Latih, asuh dan bimbingan anak sehingga tumbuh potensi kekuatan motorik anak (halus dan kasar), sehingga otot dan otaknya akan mampu tumbuh dengan baik. Melatih keterpaduan anak antara gerak, suara, dari suasana hati anak akan merangsang stimulus otak anak, mengelus anak dengan kasih sayang pada masa usia dini juga aktivitas yang sangat penting, karena anak akan merasakan kehangatan dan sel saraftnya akan bergerak teratur. 

Foto bersama dengan narasumber
 Kemampuan orang tua dan guru juga penting untuk mampu mendiagnostik anak usia dini, sehingga tahu karakterik anaknya yang sesungguhnya. Neuronscience penting unruk menyiapkan anak di zamannya. Menjadi anak yang baik dan benar merupakan ciri khas anak yang cerdas. 

Sesi bunda Yessi diakhiri dengan pembacaan puisi. Sebuah puisi yang sarat dengan makna dan menggugah hati yang paling dalam. Barakallah, alhamdulillah sesi terakhir ditutup dengan manis. InsyaAllah webinar nasional dengan tema Mempersiapkan Anak pada Zamannya masih akan berlanjut esok hari. Dan saya insyaAllah menjadi salah satu narasumber di sesi 2 mengangkat tema Dari Ide Menjadi Buku. Doakan semoga lancar, ya.

Salam bahagia mendidik anak,

Sri Widiyastuti  

 Baik

Baguatan peran dan kapasitas orang tua/wali untuk keselarasan antara pendidikan dan pengasuhan di rumah dan di sekolah

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

13 comments

  1. Karena kita dan anak hidup di zaman yang berbeda ya, Mbak, jadi cara mendidik dan mempersiapkan anak pun harus disesuaikan dengan zamannya. Jadi PR besar buat orang tua karena zaman sekarang banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh anak.

    ReplyDelete
  2. Jadi semua inti dari pendidikan anak harus dilakukan dg kasih sayang ya mbak, sehingga anak merasakan bahwa setiap arahkan yg diberikan demi kebaikannya dan melihat kepedulian terhadapnya

    ReplyDelete
  3. tantangan jadi orang tua jman sekarang memang makin luar biasa ya, apalagi anak jaman now sudah lebih fasih main gadget sejak dini, ditambah pjj, makin terasah, kitanya harus menyesuaikan dan mau belajar juga

    ReplyDelete
  4. aku juga suka sekali dengan hadist itu, mba.. karena anak2 kita nantinya akan hidup pada zaman mereka, bukan zaman kita. jadi penting untuk memersiapkan mereka untuk zaman mereka.

    ReplyDelete
  5. Tugas sebagai orang tua mempersiapkan sejak sekarang ya, apalagi untuk generasi kedepannya tantangan jauh lebih sulit

    ReplyDelete
  6. Huhuuuu, meleleh kalo kita mengelus dengan kasih sayang, anak2 tuh memang segalanya apalagi bonding akan berasa banget yaa, setuju banget kalo pembelajaran gerak dan lagu dapat memberikan kontribusi secara positif pada anak usia dini untuk meningkatkan kecerdasan kinestetiknya. Apalagi jaman sekarang pembelajaran banyak melalui video dan lagu. Mendidik anak sesuai dengan jamannya.
    Nuhun sharinya Teteh.

    ReplyDelete
  7. Gak bisa menyamakan anak sekrang dengan zaman dulu ya apalagi sekarang serba digital, jadi gak cuma anak tapi orangtua pun ikut belajar ya mbak. Mendidik anak sesuai zamannya supaya gak ketinggalan tapi karakter akhlaknya yang tetap baik

    ReplyDelete
  8. Barakallah mba Tuti semoga dilancarkan segalanya. Berbagi pengaman dan ilmu itu bikin lega ya. Aku banyak belajar nih soalnya belum ada bocil di rumah

    ReplyDelete
  9. Betul teh, makanya jangan bilang jaman dulu tuh harus begini, kamu juga begini ya wkwkwk. MEndidik sesuai jamannya dengan dibekali iman islam yang baik ya

    ReplyDelete
  10. Dengan mempersiapkan anak untuk belajar hidup pada jamannya maka cuan bisa di dapat, tidak gaptek teknologi dan tahu cara meraih pahala atau berbagi kebaikan yang lebih luas lagi

    ReplyDelete
  11. Setuju banget sih pendidikan usia dini ini adalah hulu karena membentuk karakter anak memang dari kecil.

    ReplyDelete
  12. dalam Agama pun mengajarkan kita untuk mengajarkan anak sesuai dengan zaman mereka ya, karena ilmu juga berkembang sesuai zamannya ya.
    anak zaman sekarang pastinya gak bisa kita samakan dengan pendidikan zaman dulu karena adanya perkembangan ilmu juga teknologi ya.

    ReplyDelete
  13. sepakat sih mom, udah ngga relevan lagi ya kalo kita mendidik anak dengan cara kolot orang tua kita.

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar