SILATNAS FLP 2020 Melantik Komisi FLP untuk Palestina

SILATNAS FLP 2020 Melantik Komisi FLP untuk Palestina

27 comments

SILATNAS FLP 2020 melantik Komisi FLP untuk Palestina. Komisi ini dibentuk sebagai bentuk keseriusan FLP dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina lewat jalan literasi.

SILATNAS FLP 2020 Melantik Komisi FLP untuk Palestina
Hai, Moms, apa kabar? Alhamdulillah sudah memasuki bulan Desember. Artinya, kita sudah berada dipenghujung tahun 2020, ya. Sedih? Pasti. Karena tentu saja masih banyak resolusi tahun 2020 yang belum terealisasi di masa pandemi ini. Alhamdulillah diujung bulan November lalu, saya bisa berkumpul bersama teman-teman FLP dalam SILATNAS FLP 2020. FLP ini kepanjangan dari Forum Lingkar Pena, sebuah organisasi kepenulisan yang saya ikuti sejak tahun 2007. Tapi saya mulai benar-benar aktif di FLP sejak tahun 2011 ketika menjadi ketua FLP cabang Johor, Malaysia.

Forum Lingkar Pena (FLP) nama yang tak asing bagi pekerja kreatif di Indonesia. FLP adalah sebuah organisasi kepenulisan yang lahir pada tanggal 22 Februari 1997. Organisasi ini lahir dibidani oleh tiga orang Srikandi Literasi Indonesia, yaitu Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia dan Maimon Herawati.  Organisasi ini disebut oleh Taufik Ismail sebagai hadiah dari Tuhan untuk Indonesia.

SILATNAS FLP 2020 Menyongsong MUNAS FLP ke-5

Tanggal 28-29 November 2020 lalu, FLP menggelar Silaturahim Nasional FLP 2020 yang disingkat menjadi SILATNAS FLP 2020. Silnas ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong Musyawarah Nasional (Munas) FLP ke-5 pada akhir tahun 2021 nanti. 

Dalam SILATNAS FLP 2020 ini digelar 2 kegiatan secara marathon, yaitu pada tanggal 28 November 2020 rapat tertutup membahas AD-ART FLP, Kaderisasi dan Hasil rekomendasi pada Munas ke-4 tahun 2017 lalu yang menjadi program kerja BPP FLP saat ini. Hasil dari rapat tertutup tersebut menjadi masukan untuk pembahasan Komisi A, B dan C di munas FLP ke-5  yang akan digelar tahun 2021. Dalam kegiatan rapat tertutup ini hadir delegasi dari 28 wilayah FLP di seluruh Indonesia dan 5 wilayah FLP di luar negeri seperti FLP Wilayah Jepang, FLP Wilayah Saudi Arabia, FLP Wilayah Malaysia, FLP Wilayah Yaman dan FLP Wilayah Turki.

Saya sendiri berada di Komisi C untuk pembahasan hasil rekomedasi komisi C di munas ke-4 tahun 2017. Sayangnya saya tidak bisa lama-lama mengikuti rapat tertutup itu, karena kepala saya berat, mata senut-senut, di daerah hidung dan naik ke alis itu rasanya sakit sekali. Ketika melihat screen laptop, rasanya mual ingin muntah. Iya, ini gara-gara saya harus mengerjakan tugas akhir perkuliahan saya. Saya memutuskan untuk melakukan penelitian kajian pustaka, sehingga mau tidak mau saya harus mencari, memilih dan membaca paper-paper yang relevan dengan penelitian yang sedang saya tulis.

Setelah beberapa hari berkutat dalam keadaan demikian, akhirnya tubuh saya sudah ngasih warning. Mual ketika melihat screen laptop itu katanya sih salah satu tanda saya mengalami screen fatigue. Gejalanya bisa ringan sampai berat, yaitu mata merah, kering, berair, gatal, pusing dan mual. Akhirnya saya menyerah dan mencoba menerapi kesakitan itu dengan tidur agak panjang. Sepertinya saya butuh itu, karena selama berhari-hari tidur dan istirahat saya kurang. Alhamdulillah setelah tidur, agak mendingan tuh. Dan hari Ahadnya saya bisa mengikuti Parade Gagasan. Jadi curhat deh heuheu ..

Di sela rapat tertutup, pada sore hari digelar sharing time yang menghadirkan Maimon Herawati dan Irfan Hidayatullah. 

Tanggal 29 November 2020  dilanjutkan dengan Parade Gagasan. Parade gagasan ini dikemas sebagai acara untuk umum. Jadi siapa saja boleh ikutan. Baik itu anggota, maupun masyarakat umum yang tertarik dengan kegiatan FLP.

SILATNAS FLP 2020
Parade Gagasan ini menghadirkan pendiri dan dewan pertimbangan FLP. Hadir memberikan gagasan dalam kegiatan tersebut Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia, Intan Savitri, Ali Muakhir, Sinta Yudisia, Kang Abik dan Rahmadiyanti Rusdi. 

Balik lagi ke Parade Gagasan pada SILATNAS 2020 dibuka oleh Ketua Umum FLP, Mbak Yeni Mulati aka Afifah Afra. Mbak Afra ini usianya jauh lebih muda dari saya, tetapi kebijaksanaannya dan kepemimpinannya di organisasi melampui usia saya. Suka banget dengan gaya kepemimpinan mbak Afra ini. Santai tapi juga tegas.

Afifah Afra
Beliau membuka Parade Gagasan dengan memaparkan beberapa program BPP yang akan diluncurkan serentak di dalam Parade Gagasan yaitu peluncuran Rumah Cahaya Digital, Majalah Digital Lingkar Pena edisi ke-2 dan melantik Komisi FLP Untuk Palestina.

3 Program yang diluncurkan dalam Parade Gagasan di SILNAS 2020

Rumah Cahaya Digital

Rumah Cahaya digital adalah program perpustakaan digital FLP yang bekerjasama dengan Kubuku. Aplikasinya sudah bisa diunduh di Google Playstore dengan nama Rumah Cahaya Forum Lingkar Pena. Besar aplikasinya 13 MB cukup ringan di install di smartphone. Jadi Moms tidak perlu khawatir aplikasi ini akan mengambil banyak space di HP. Justru nanti dengan Rumah Cahaya digital ini akan memudahkan Moms mencari referensi dari rumah dalam sekali klik saja.

Untuk mengakses Rumah Cahaya Digital, setelah install, moms harus registrasi dulu. Tulis nama, alamat, nomor telepon dan alamat email, kirim ke admin. Lalu, verifikasi data lewat email yang didaftarkan, tunggu akun diaktivasi oleh admin. Mudah pendaftarannya dan gratis pula!

Tetapi moms, namanya aplikasi baru, buku-buku di Rumah Cahaya Digital masih terbatas, ya. Oleh sebab itu FLP membuka donasi untuk menambah koleksi di Rumah Cahaya Digital. Kalau Moms mau berdonasi juga boleh lho, terbuka untuk umum juga kok.

Majalah Digital FLP

Majalah Digital FLP ini sebenarnya sudah diluncurkan pada edisi pertama di bulan November 2020 dan kemudian pada tanggal 29 November 2020 bertepatan dengan SILATNAS FLP 2020 diluncurkan edisi keduanya. 

Majalah digital ini bisa didapatkan gratis, baik oleh anggota FLP ber-NRA, anggota tidak ber-NRA dan masyarakat umum di website FLP. Klik saja tautan yang ini, ya  Majalah Digital FLP.

Komisi FLP untuk Palestina

FLP dari sejak berdiri pada tahun 1997, tidak pernah sepi program dalam mendukung pergerakan kemerdekaan Palestina. Sejak awal FLP selalu mendukung rakyat Palestina dengan menerbitkan buku-buku  antologi sebagai symbol dukungan bagi kemerdekaan Palestina. Sebut saja judul buku antologi Hingga  Batu Berbicara (1998), Merah di Jenin (2002), 700 Batang cahaya (2015), kemudian hasil penjualan buku disumbangkan untuk Palestina.

Salah satu cerpen saya berkisah tentang anak Palestina, berjudul Jinan Amani ada di dalam buku antologi 700 Batang Cahaya. Selain Jinan Amani, selama menjadi anggota FLP ada beberapa cerpen saya yang saya dedikasikan untuk anak-anak Palestina dan para ibu dan wanita di Palestina. Cerpen tersebut ada di postingan saya berjudul Hayya. Cerpen yang  bercerita tentang Hayya, anak Palestina yang menjadi yatim piatu karena keluarganya syahid terkena mortir tentara Israel. Jinan Amani pun memiliki cerita yang sama dengan Hayya, hanya saja, Jinan Amani memang ada nama yang bernama Jinan Amani di Palestina dan kisahnya memang mendunia. Sedangkan Hayya adalah anak rekaan saya setelah mendengarkan lagu Maher Zein, Palestina tomorrow will be free. 

Oleh karena itulah, pada tanggal 25 Februari 2018, FLP menandatangani MoU dengan Asia Pasific Community  (Aspac) for Palestine dan dibentuk Komisi FLP untuk Palestina pada tanggal 29 November 2020 sebagai wujud keseriusan FLP membela rakyat Palestina lewat literasi.

Komisi FLP untuk Palestina


Terpilih sebagai ketua Komisi FLP untuk Palestina, yaitu Sinta Yudisia dan wakil ketua Rahmadiyanti Rusdi. Keduanya pernah pergi ke Palestina pada tahun berbeda dan melihat serta merasakan langsung bagaimana kondisi rakyat Palestina dari dekat. Sementara itu anggota dalam Komisi FLP untuk Palestina adalah Sugiarti, Nur Afilin  dan Mahathir Ali.

SILNAS 2020 dan Parade Gagasan memang sudah usai. Tetapi kenangan tentangnya sungguh tidak bsia dilupan. Apalagi dengan berbagai ilmu yang telah dipetik dari para senior FLP, membuat kantong ide mengembung tak tertahankan. Tinggal eksekusinya nih, bisa apa enggak ya hihii. Kudu bisa! Apalagi penjelasan dari Kang Ali, beliau cikgu saya dalam menulis cerita anak. Beliau menyampaikan gagasan transformasi media pada bahan literasi anak. Nah, dalam sesi ini beliau berbagi tentang bagaiman inovasi yang beliau kembangkan terkait buku anak. Jadi sekarang media buku anak itu harus lebih kreatif dari sisi kemasan dan juga teknologi. Sehingga buku kita memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan buku lainnya. Begitu. 

Bagi moms yang tidak sempat mengikuti acara Parade Gagasan di SILNAS 2020, dapat menonton rekamannya di channel Youtube FLP. Beneran deh, bakalan cinta banget sama FLP setelah mengikuti Parade Gagasan ini karena selain kita jadi terispirasi dari pemaparan gagasan yang disampaikan oleh para senior di FLP ini, tetapi juga kita jadi semakin melek dunia literasi di Indonesia.

Salam hangat dari Bogor.

Sri Widiyastuti

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

27 comments

  1. Narasumbernya keren-keren banget ya, penulis-penulis kece yang bukunya udah terbit dan best seller dimana-mana. 😍

    ReplyDelete
  2. aku baru tau dan dengar nih kalau ada Forum Lingkar Pena. Mau nonton YT nya ahhh biar kenal lebih jauh

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama mbak, saya juga baru tahu setelah main ke sini :) udahnya langsung ke youtube browsing2 biar lebih tau lebih banyak tentang forum lingkar pena hehee

      Delete
  3. Oh ini ya Forum Lingkar Pena. Kayanya ada komunitas per wilayah ya? Mau dong gabung kalau ada hehe

    ReplyDelete
  4. FLP terus berkembang ya, Mbak. Dan programnnya jalan terus. Semoga masyarakat Indonesia juga semakin tinggi literasinya

    ReplyDelete
  5. Sudah meendengar FLP dari zaman dahulu kala, dan keren karena kini semakin berkembang. Sukses selalu untuk FLP

    ReplyDelete
  6. Waaahh, ternyata mba Sri aktif buangeettt di FLP, ya?
    Daku beberapa kali japri dan main ke rumah mba Sinta Yudisia.
    Jadi makin ngerti dgn komunitas/organisasi kece ini
    TabarokALLAH yaaa

    ReplyDelete
  7. Wah punggawa FLP pentolan literasi yang karyanya dikenal oleh semua kalangan. Organisasinya semakin keren aja cakupannya mba.
    Sehat2 terus dengan kesibukannya mba Sri.

    ReplyDelete
  8. Makin inovatif aja nih program dari FLP, semoga makin sukses terus yaaah

    ReplyDelete
  9. Baru denger forumnya kak tapi kegiatannya kece yah, banyak banyak ah nonton youtubenya biar bisa kenal lebih jauh

    ReplyDelete
  10. FLP itu grup kepenulisan yang masih oke dari dulu sampai sekarang. Aku ingat dulu sebelum ngeblog, suka banget baca tulisan Afifah Afra, lalu akhirnya ke penulis lain di FLP. Nanti coba cek YouTube ah

    ReplyDelete
  11. Aktif di FLP ya mba..kereeen.. Acara Silatnas FLP ini juga keren2 ya mba..insya Allah menebar banyak manfaat

    ReplyDelete
  12. Wah mantaps nih pembicaranya keren2 ya Mba..aku suka banget sama Teh Maimon nih, kalau mau gabung dgn FLP ini gimana nih caranya sih Mba...tertarik juga nih.

    ReplyDelete
  13. Para Petinggi FLP ikut serta semua ya Mbak.
    Keren banget nih ya Munasnya.
    Kang Abik selain menulis novel Islami tuk orang dewasa piawai di cerita anak juga ya Mbak, kirain selama ini cerita melow-melow semua.
    Mantabs nih.

    ReplyDelete
  14. Yeayyy FLP makin keceeee. aku ikut seneng, seneng banget. Pernah jadi anggota FLP pas masih kuliah dan berkesan banget. Semoga kedepannya FLP makin sukses dan makin membahana AAmiin

    ReplyDelete
  15. MasyaAllah mba Tuti aku pengen nonton jadinya. Nanti cari ah. Ak dulu sempat mau join flp waktu di Hongkong tapi waktuku libur nggak banyak

    ReplyDelete
  16. Jadi nanti komisi ini tugasnya apa aja mba? Akan ke Palestina juga kah?

    ReplyDelete
  17. oh ini tentang FLP ya. Aku nggak jadi anggota jadi nggak begitu tahu sepak terjang komunitas ini. Banyak ternyata programnya. semoga diberi kemudahan dan kesuksesan untuk meraihnya

    ReplyDelete
  18. Pernah ikut acara FLP tapi sebagai undangan aja. Tapi di komunitas blogger di Lampung banyak teman teman dari FLP yang memang semangat sekali sebagai penggiat literasi.

    ReplyDelete
  19. Sudah lama dengan FLP, tapi belum pernah gabung. Tapi saya perhatikan penulis FLP ciri khasnya islami ya mbak, seperti Kang Abik dan Sinta Yudisia. Dan kenapa harus mendirikan cabang Palestina mbak? Apakah di sana banyak penulis sehingga perlu membentuk komunitas?

    ReplyDelete
  20. Waktu aku terakhir ke Palestina, orang orang disana cerita memang Indonesia adalah negara muslim yang paling peduli sama nasib Palestina

    ReplyDelete
  21. It is very interesting to see how active the forum is. You’re even have a special committee for Palestine

    ReplyDelete
  22. Luar biasa nih FLP dedikasi untuk dunia literasi mantap banget. Acung jempol nih mba untuk gagasan mendukung Palestina ini.

    ReplyDelete
  23. Wah keren nih FLP udah punya aja ya majalah digital. Aku malah baru ngeh FLP punya website haha. Baiklah nanti aku akan coba cari dan baca deh mbak :D

    ReplyDelete
  24. FLP menjadi wadah berkarya bagi para penulis.
    MashaAllah~
    Kagum sama program dan kegiatannya.
    Sukses selalu...

    Dan selamat bagi yang dilantik menjadi pengurus FLP 2020.

    ReplyDelete
  25. FLP Selalu keren deh. Saluuut. Inspiratif banget. Semoga semakin berkah dan menebar manfaat di mana-mana.

    ReplyDelete
  26. waa keren yaa FLP jadi wadah berkarya nih buat para penulis, semoga programnya bisa berjalan lancar dan sukses yaaa

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar