Cerdas Mendengarkan Hati Nurani

Cerdas Mendengarkan Hati Nurani



Cerdas mendengarkan hari nurani. Demikianlah seharusnya seorang mukmin. Seperti sabda Rasulullah SAW, 
"Ingatlah! Bahwa sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging,
apabila ia baik, baiklah seluruh tubuh, dan apabila ia rusak, maka 
rusaklah seluruh tubuh, itulah hati." (HR. Bukhari Muslim)
Gadis muslimah
Gambar dari pixabay




Ada berbagai macam sikap orang yg kita bisa lihat sehari-hari. Ada yang emosional, ada juga yang bijaksana. Terkadang kita pun merasa bimbang terhadap hal-hal yg kita lakukan, apakah itu baik atau salah.

Dalam Al Quran ada 3 jenis nafsu yg bisa berada di hati:


1. Nafsu Amarah: 


 Yaitu tidak ada nya rem/ kontrol dalam diri, selalu
mengikuti nafsu.
Misalnya pada anak-anak yg selalu menginginkan semua hal dan akan marah
jika tidak dipenuhi. Hal ini terjadi karena akal mereka belum sempurna.
Bisa juga terjadi pada orang dewasa yaitu orang yg secara intelektual
baik namun melakukan hal-hal yg tidak baik seperti berzinah atau minum
khamar.

Hal-hal yg bisa mengontrol nafsu amarah:

a. membaca Al Quran krn didalamnya ada ketentuan / petunjuk hidup bagi
manusia sehingga kita harus mentadarus serta mentadaburi nya.
b. melaksanakan perintah-perintah Allah SWT karena ada makna yg
terkandung dalam perintah Allah SWT yg tujuannya adalah bagi kebaikan
manusia. Contohnya sholat bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.

2. Nafsu Lawamah: 


Yaitu ada kesadaran bahwa yg kita lakukan adalah hal
yg salah namun tidak ada kemampuan utk menghindari atau bentuk lain nya
dalam melakukan perbuatan baik hanya sekedarnya saja padahal memiliki
kemampuan utk lebih baik lagi.

Yang harus dilakuan jika hati kita berada pada kondisi nafsu Lawamah

adalah melakukan taubat nasuha (tidak akan mengulangi lagi)
Menurut Imam Gazali, Taubat harus meliputi 3 hal yaitu:
a. ilmu: kita perlu tahu hal apa saja yg salah/ dosa
b.situasi: kita tahu hal tersebut tidak boleh diulang lagi, kapan pun
dimanapun.
c.aksi: kita berjanji tidak akan mengulangi lagi

Saat bertaubat kita bisa berdoa seperti doa nabi Adam pada surat Al
A'raf :23
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi".

3. Nafsu Mutmainah: 


Yaitu keadaan jiwa manusia yg stabil/konsisten dalam
melakuka kebaikan atau dalam tidak melakukan kejahatan. Hatinya tenang
dan tawakal terhadap perintah Allah SWT.

Ciri orang yg memiliki hati yg mutmainah:

a. ada keikhlasan dalam diri sendiri
b. menerima keadaan orang lain
c. mampu mengontrol keinginan sesuai petunjuk dinul Islam
d. mampu bertanggung jawab terhadap beban yg diberikan
f. punya hubungan sosial yg baik dgn manusia lain

menurut Imam Gazali: Manusia lahir dalam keadaan fitrah (kondisi hati yg
mutmainah). Yaitu manusia yg mampu membawa nafsunya utk dikontrol dgn
akalnya dan di sokong oleh keimanan yg kuat serta diwujudkan dalam
perbuatan/amal shaleh.

Akal yg ada pada manusia memiliki kapasitas utk mengenali ayat2 Allah
SWT baik itu manusia muslim atau non muslim. Akal mampu merasakan bahwa
ada Zat berkuasa dalam kehidupan manusia. Tetapi dgn akal saja tidak
cukup. Akal juga perlu petunjuk yaitu Al Quran utk bisa lebih mengenali
Allah dan apa maunya Allah.

Kita juga perlu melakukan proses learning dan trainning

a. membaca Al Quran
b. Dzikir
c. Muhasabah/ Merenung/kontemplasi

Dengan merenung kita melakukan "manajemen qolbu" mengenai jumlah
kebaikan, keburukan dan kesia-siaan yg telah kita lakukan.
Jika kita telah melakukan 20 kebaikan maka jumlahnya perlu ditambah.
Jika kita melakukan 5 keburukan maka jumlahnya perlu dihilangkan
Jika kita melakukan 15 kesia-siaan maka jumlahnya perlu kita kurangi.

Mengapa qolbu/hati perlu kita manajemen dgn baik? karena qolbu ibarat
cermin. Cermin yg bersih maka memantulkan bayangan yg jelas sebaliknya
jika cermin tsb kotor maka pantulan bayangannya juga buram. Jadi hati yg
bersih akan melahirkan pribadi yg baik. Pribadi yg diliputi oleh nafsu
mutmainnah.

Akal pun tidak bisa dipisahkan dengan Qolbu/hati. Di dalam al Quran
banyak kita dapati ayat-ayat yg mengajak manusia utk menjadi mahluk yg 
berfikir (Ulil Albab). Akal yg dipenuhi oleh spiritualitas yg baik mampu
mengakualisasikan pemikirannya pada hal-hal yg baik serta bermanfaat 
bagi diri pribadi maupun bagi orang lain melalui amal perbuatan.

Untuk itu marilah kita mencapai hati yg diliputi oleh nafsu Mutmainnah
yaitu hati yg tenang dengan dibantu oleh akal kita.

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

Post a Comment