----------------------------------------------------
Pernah gak kita merasakan cemburu pada pasangan kita? kalo ada yang bilang ...."gak pernahhhhhh".....pasti bohong tuh.....:D atau jangan-jangan perlu dipertanyakan sejauh mana rasa memilikinya.....atau.....jangan-jangan penganut EGP...Emang Gue Pikirin...hehehehe (ini negatip thinking banget sihhh....)
Cemburu dalam bahasa Inggrisnya jealous. Kalo dalam bahasa jepang , istilah yang diperuntukan untuk anak-anak, yakimochi. Kalo istilah buat orang dewasanya gak tau nih....(ada yang mo nambahin????)
Banyak orang menyimpulkan bahwa kebanyakan dari kaum hawa memiliki sifat pencemburu yang luar biasa di bandingkan kaum laki-laki. Dampak dari cemburu bisa positif bisa juga negatif.
Perlu bijaksana dalam menyikapi hal ini.... (ini kata pakar psikologi loh....)
Sigmund freud (pakar psikoanalisis) berpendapat bahwa rasa cemburu berkembang pada setiap insan sejak dini, saat anak berjuang untuk memperoleh kasih sayang ibu yang aman dan nyaman. Katanya lagi, Seorang anak yang tidak merasa memperoleh kasih sayang ibu yang aman dan meyakinkan sejak dini, akan mengembangkan rasa cemburu yang intens kelak ketika anak dewasa. Selanjutnya dinyatakan orang yang kurang percaya diri, sangat rentan terhadap perkembangan rasa cemburu dalam dirinya, apalagi bila orang tersebut merasa kualitas perkawinannya kurang memuaskan dirinya. Orang ini pun merasa peluang alternatif untuk memperoleh kebahagiaan perkawinan sangat kecil, padahal ia sangat mencintai dan bergantung pada pasangannya.
tulisan dibawah gak tau ada hubungannya ato gak nih sama teorinya Mas Freud ini, jadi mohon maaf kalo jaka sembung yeee...
Dirumah, semua orang kena demam cemburu, pada siapa lagi kalo bukan pada si KOKOM. Kokom tidak cantik, badannya juga tidak berbentuk. Si kokom ini kotak abis. Kulitnya juga gak begitu putih, malah keliatan kusam. Apalagi kalo tambah males dibersihin, tambah kumel aja. Tapi herannya, Ayah bisa tahan berjam-jam duduk berhadapan dengan si kokom. Lain waktu Ibupun begitu, menunggu antri duduk di depan si kokom. Kalo gilirannya gak bisa terpenuhi bisa ngomel sepanjang waktu.
Giliran Ibu yang duduk dihadapan si Kokom, anak-anak pada protes, langsung pasang aksi demonstrasi. Ada yang minta dipangku, ada yang ngeluarin semua mainan dari lemari. Ada yang nangis minta ini dan itu. Ibu meradang......"nak....ibu sedang ada perlu online nih...tunggu sebentar yah..."
Yah...si Kokom yang tidak cantik ini memang kotak yang sangat ajaib. Dia memuat berjuta-juta memori, sehingga semua orang tertarik untuk menggunakan jasanya. Ayah bisa melakukan banyak hal dengan si kokom ini. Menyimpan dan mengambil data hasil studi lewat si kokom. Transaksi jual beli juga bisa dilakukan lewat kokom. Bertemu dengan teman-teman lama yang berada di seluruh dunia lewat si kokom. Begitu juga dengan Bunda, bisa bekerja sosial tanpa keluar dari rumah. Bisa ngerumpiin hasil masakan yang enak yang hari itu dibuatnya. Menjalin silaturahim yang sempat terputus dengan sahabat-sahabatnya lewat si kokom. Pas anak sakit..si kokom pun jadi tujuan, sekali klik si kokom bisa ngasih info penanggulangan sakit anak. Pas nyari resep masakan, klik sana sini..ngumpul deh resep masakan yang oishii so....bener-bener bisa diandalkan deh si kokom ini...
Ooh..kokom.......walau begitu..pada waktu-waktu tertentu kau dibenci sekaligus di rindu.....
Begitulah..semua orang cemburu....gak orang dewasa...gak anak-anak....
Kalo pesen seorang temen nih......."pergunakan si kokom sebagaimana mestinya" begitu katanya. Kalo saya sendiri malah pengen ngasih pesen " pergunakan si kokom sesuaikan waktunya"....:D
(hmm..apalagi yah? bingung nutupnya nih...ada yang bisa bantu...:D)
Utsunomiya, 4 February 2007
*mulai diteriakin sama si Kakak.."umi..doushita no muko de jutto suru no...:D"
Post a Comment
Post a Comment
iframe komentar