[Resep] Bubur Merah Gurih dari Nasi Sisa

[Resep] Bubur Merah Gurih dari Nasi Sisa


Alhamdulillah, hari ini sudah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebenarnya, saya tidak ingin berhubungan dengan masalah keduniaan sepanjang hari ini, tapi tadi dicolek sama klien (doh klien heuheu), jadi akhirnya buka laptop deh. Lagipula, sejak kemarin sore, saya memang ingin bercerita tentang salah satu menu ifthar di rumah saya. Jadi deh keterusan. Oiya, sudah baca kan curhatan saya tentang nasi kering sisa sahur dua hari yang lalu? Nah, akhirnya kemarin sore akhirnya saya eksekusi deh itu si nasi kering tea menjadi makanan enak ... alhamdulillah jadi tidak membazir makanan.


Tadinya nasi kering itu mau saya goreng aja, terus dikasih gula, kali jadi semacam berondong gitu. Tahu kan berondong jagung? Cemilan jaman saya kecil dulu tuh. Sampai sekarang pun masih suka. Sayangnya sudah jarang menemukan jenis cemilan yang ini. Duh ... jadi kangen :D

Nah, terus kok engga jadi buat berondong? Ceritanya pagi kemarin kakak saya datang, biasalah mengantarkan anaknya yang bungsu main dengan anak saya yang kelima. Mereka seusia dan sama-sama enggak punya kawan di rumah. Jadilah sepupuan ini jadi kawan akrab heuheu kalau enggak ketemu sehari saja kayak cacing kepanasan hihihi

Terus ngobrol deh emak-emaknya sementara anak-anak main.

"Mbak, aku punya nasi kering nih, enaknya diapain ya?" tanyaku.
"Dikasih air aja, jadiin bubur merah!" katanya ringan. Kakak saya ini emang jago masak. Turunan dari ibu saya, pintar masak. Kalau gitu saya keturunan siapa dong? *gring*
"Dikasih air? kan kering? emang bisa jadi bubur?"
"Bisalah ... kan dikasih air, nanti juga dia mateng lagi jadi bubur." katanya sambil memandang saya. Kali dia heran, ini emak-emak anaknya banyak tapi engga bisa masak, terus anaknya dikasih makan apa? Yaelah, bisalah masak yang standar mah, masak nasi, masak sup, goreng tempe tahu #eh
"Terus, kalau sudah jadi bubur, kasih gula merah, garem dikit dan santan. Enak deh!"
"Wah .. good idea! Oke mari kita eksekusi!"

Nah, jadilah saya siang itu masak nasi kering sisa sahur kemarin. Dan jadinya ... wohh memang enak, gurih dan enggak kerasa kalau itu teh dari nasi kering yang enggak dilirik lagi. Memang ya jadi emak-emak harus kreatif, biar tambah berkah rejeki yang dikasih sama Allah.

Nah ini dia resepnya ya.

Bahan:
Nasi kering (cuci bersih, kalau sudah berbau cuci sampai baunya hilang.tiriskan)
Gula merah diiris tipis secukupnya
Garam secukupnya
Daun pandan 2 lembar
air secukupnya

Cara membuat:
1. Masak nasi kering hingga menjadi bubur, jangan lupa cemplung daun pandan biar wangi. Aduk-aduk jangan sampai gosong. (ini saya tragedi nih, ditinggal bikin bekal untuk buka bersama si abang di sekolahnya, buburnya gosong. jadi ada sensasi bau sangitnya dikit sih heuheu malah jadi tambah enyak *kata saya*)
2. Masukan gula merah dan garam. aduk lagi hingga rata.
3. Terakhir masukan santan. Boleh santan bubuk atau santan cair. Saya memakai satu sachet santan bubuk. Rasanya manis gurih. 

Nah, bagaimana? mudah ya membuatnya. Saya juga baru tahu bikinnya mudah ternyata hihihi. Biasanya bubur merah suka disajikan ketika lahir seorang anak dan diberi nama. Bubur merah pasti ada di antara ritual itu bersamaan dengan bubur putih. Suka denger kan kalau ada yang salah nama pasti langsung teriak, woiii .. mana nih bubur merah sama bubur putihnya? aku belom ganti nama hehhe
Hmm .. kalau saya sih enggak pernah bikin merah putih di rumah ketika menamai anak. Hanya pernah tahu saja. 

Baiklah. semoga resepnya berguna ya, terutama buat yang belum pernah mencicipi bubur merah. Selamat mencoba!





Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

Post a Comment