Pengalaman Berharga Mengantar Anak PPDB SMA

Pengalaman Berharga Mengantar Anak PPDB SMA

SMK 3 Bogor
Assalamu'alaikum, semuanya. Bagaimana libur Lebarannya bersama keluarga? Pasti banyak kisah menarik yang ada dibaliknya ya. Sebelum lupa, saya ingin mengucapkan Taqabalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan. Kullu ammun wa antum bi khair, semoga kita semua ada dalam kebaikan sepanjang tahun. aamiin ya rabbal alamin. Mohon maaf lahir dan bathin ya ^_^

Tentu minggu ini sudah mulai sibuk kembali menjalani aktifitasnya masing-masing, ya. Yang kerja kantoran sudah duduk manis di kantor. Yang kerja  di rumah sudah duduk manis di rumah. Ayah working, ibu shoping hehhe insyaAllah berkah semuanya ya. Indahnya berbagi tugas #eh

Nah, mumpung masih hangat, saya mau berbagi pengalaman saya ketika mengantar puteri sulung saya (saya menyebutnya S1, sebab anak saya namanya di awali hurup S semua, jangan protes yaaa hihihi). Jadi Kakak S1 ini tahun yang lalu pernah sekolah di rumah, sebab tahun 2016 kemarin itu bener bener bingung mau cari sekolah yang mana, sebab sekolah swasta yang saya rekomendasikan sudah tutup semua. Sementara ikut PPDB, nilai UNnya kecil sekali. Jadi gagal deh. Mau sekolah di SMA swasta saya tidak terpikir sama sekali. Akhirnya, kami sepakat kakak sekolah di rumah. Homeschooling. Mata pelajaran yang saya tidak kuasai, saya serahkan ke tempat bimbingan belajar. Jadi si KK 6 bulan di EF, ambil 2 course belajar bahasa Inggris dan 6 bulan ikut BP. Ambil 4 mata pelajaran. Math, science, Kimia dan Fisika.

Kemudian dari hasil evaluasi belajar di BP, si KK nampak kurang suka dengan 4 mata pelajaran itu. Terlalu rumit, katanya. Alasannya yang lain, tutornya ganti-ganti terus jadi kurang fokus.

Si KK pun minta tahun ini dia sekolah formal. Katanya, dia ingin punya kawan. Hmm ... iya sih, selama di rumah dia memang tidak punya kawan kecuali beberapa orang saja dan itu pun bukan kawan rapat. ( saya belum pernah bertemu komunitas HS di Bogor) Biasanya dia masih terkenang dengan kawan kawannya di Malaysia sana.. Chat dengan bahasa Malaysia, jadi tidak terbiasa mengobrol memakai bahasa Indonesia, di rumah pun begitu dengan adik-adiknya. Padahal di BP memakai bahasa Indonesia, dan itu menjadi kendala dia dalam belajar.

Saya dan suami setuju tahun ini KK sekolah formal. Si KK meminta  sekolah selain di SMA. Saya tawarkan SMK. Sebelum memutuskan mau masuk ke SMK yang mana, saya pun mengajak KK menonton streaming profil SMK di kota Bogor. Saya pilih beberapa SMK yang dekat dengan rumah dan mendapat rekomendasi dari beberapa teman yang bergelut di dunia pendidikan di Kota Bogor. Alhamdulillah terbantu sekali dengan jaringan 4GXL yang saya pergunakan untuk keperluan berselancar di dunia maya. Saat streaming menonton video dari youtube, lancar sekali, sehingga kami menontonnya juga bisa sambil diskusi. Bolak-balik nonton video yang satu ke video yang lain,, kecepatan downloadnya jadi hemat waktu.

Akhirnya setelah menonton berdua, berdiskusi, menyatakan ketertarikan, KK memilih jurusan kecantikan di SMK 3 Bogor. Memang si KK ini pandai merawat diri, suka coba-coba memakai alat kecantikan sendiri atau merias adik-adiknya dengan kutek atau apalah alat kecantikan yang dia beli online, saya melihat kecenderungan itu. Ya, sudah, karena bakat dan minatnya ke sana, saya sebagai orang tua mendukung sepenuhnya keinginan dia dengan memberi arahan juga tentunya.

Bismillah ...

Tanggal 3 Juli yang lalu, saya bersiap duduk manis di depan laptop menunggu PPDB online dari situs PPDB online Bogor https://kotabogor.siap-ppdb.com/. Saya juga membuka situs PPDB Jabar http://ppdb.jabarprov.go.id/ agar tidak ketinggalan berita. Selama menunggu dibukanya pendaftaran online, saya membaca semua informasi yang ada di dalam situs tersebut. Eh, ternyata PPDB tahun ini berbeda dengan PPDB tahun yang lalu. Jadi sekarang CPD atau Calon Peserta Didik mendaftarkan diri langsung ke sekolah yang dituju. Tidak dilakukan online seperti tahun sebelumnya. Saya pun segera bergegas mempersiapkan diri. Mempersiapkan berkas dan mendownload Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Orang tua (belakangan saya baru tahu, sekolah juga menyiapkan surat ini, jadi tidak perlu ngeprint sendiri). Alhamdulillah koneksi internet XL cepat sehingga saya bisa mempersiapkan yang lain setelah download selesai.

Ini berkas yang harus dipersiapkan:

1. Formulir pendaftaran yang bisa diambil di sekolah yg dituju,
2. SKHUN asli dan foto copy yang dilegalisir.
3. Kartu Keluarga asli dan foto copy, 
3. akta kelahiran asli dan foto copy, 
4. surat pernyataan tanggungjawab mutlak bermaterai 6000, 
5. surat tes kesehatan yang dilakukan di sekolah (bayar 6000 sahaja), 
7. surat kelakuan baik dari sekolah atau kepolisian. 
8. Copy KTP orangtua dan menunjukan yang asli
9. Foto 3x4 berwarna dengan dasar merah. Untuk melengkapi formulir pendaftaran.

 berkas pendaftaran
Setelah semua siap, saya dan si KK berangkat ke sekolah, kebetulan ada kakak saya datang, jadi akhirnya kami berangkat bertiga ke sekolah. Di tengah perjalanan, saya di telpon kawan saya, guru SMK 3, bahwa pendaftaran sudah ditutup pukul 11 siang tadi. Saya agak gimana gitu, cemas juga sih, ternyata banyak juga peminat ke SMK 3. Tapi saya teruskan perjalanan mungkin akan ada info terbaru yang saya dapatkan di sekolah dengan datang hari ini. Kawan saya juga mengambilkan nomor untuk saya. Alhamdulillah, jadi terbantu sekali.

Tiba di sekolah saya disambut oleh kawan saya, guru SMK3, Bu Riris. Beliau adalah kawan saya semasa  kecil dulu dan saya pernah menceritakan keinginan si KK untuk bersekolah di SMK3 mengambil jurusan kecantikan. Bu Riris banyak membantu saya saat itu, alhamdulillah. Termasuk memberikan informasi berkas yang harus dikumpulkan. Membuat surat kelakuan baik dari sekolah atau kepolisian kalau pernah tidak bersekolah dan yang bikin dedg-degan adalah SKHUN yang dilegalisir sekolah. si KK ikut UNnya dengan cara ikut Paket B di Malaysia, otomatis harus mengurus legalisir ke KBRI.

Mendapat informasi itu, saya pun segera menelpon suami, lumayan gratis telponan sesama XL, jadi bisa langsung koordinasi apa yang harus dilakukan. Saya menceritakan apa yang harus disiapkan lewat WA dan telpon. Saya dan Suami berbagi tugas mencari CP staf KBRI yang bisa dihubungi untuk membantu kami mengurus legalisir ijazah dan SKHUN. 

Setelah mengobrol sebentar, kami berpamitan dengan bu Riris. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari mesin scanner. Alhamdulillah di kantor pos dekat bakso seseupan ada scanner, dan petugasnya pun baik sekali mau membantu saya. Setelah itu dia mengirimkan hasil scan lewat email. Segera saya kirimkan ke suami saya yang kemudian suami saya memforward ke staf KBRI. Bersyukur banget kuota inet XL saya masih banyak dan cepat banget. Jadi bisa menyelesaikan satu masalah meskipun masih di jalan.

Setelah itu baru terasa lapar. Kakak saya mentraktir kami di Bakso Seseupan.  Nikmat banget makan setelah hari yang melelahkan itu ya heuheu. Setelah itu kami dengan semangat menuju kantor polisi. Sampai di kantor polisi kantor sudah tutup. olala ternyata sudah pukul 2 siang. Ini akibat saya makan kelamaan di bakso seseupan sih heuheu Akhirnya kita hanya mendapat blanko dan dimnta datang keesokan harinya. Cerita selengkapnya saya ceritakan terpisah ya.

Tanggal 4 Juli setelah mengurus surat kelakuan baik. Saya dan KK segera meluncur ke SMK3. Mengambil formulir pendaftaran dan menuju tempat tes kesehatan yang dikelola oleh sekolah yang dituju. Biaya tesnya hanya Rp6.000. Sambil menunggu si KK tes kesehatan, saya mengisi formulir pendaftaran dan mengatur letak berkas sesuai nomor urutan agar memudahkan petugas memeriksa berkas. Tak lebih dari 10 menit, kakak selesai dites kesehatan. Tes kesehatan ini untuk memastikan CPD tidak buta warna.
Aula sekolah tempat pendaftaran PPDB 2017
Setelah itu kami menuju Aula yang terletak di lantai 3 sekolah. Nomor antrian sudah 211. Sementara saya nomor antrian 200. Saya pun menyerahkan nomor antrian. Diterima oleh guru yang bertugas dengan ramah sekali. ALhamdulillah.

Tibalah nomor antrian si KK dipanggil untuk wawancara. Sebelumnya sudah saya tentir untuk persiapan wawancara. Beberapa hal yang mungkin akan ditanyakan, yaitu alasan memilih SMK3 dan jurusan yang diminati. Saya memberikan gambaran sedikit tentang alasan-alasan tersebut agar kakak bisa mengolahnya dengan pemahamannya sendiri. Saya duduk di hadapannya saat dia diwawancara. Deg-degann pisan heuheu ... serasa saya yang diwawancara hihihi ah lebay banget si Ummi ya.
Kakak sedang wawancara
Saya melihat kakak menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Dengan ciri khasnya dan mungkin logat dia yang belum lepas dari Bahasa Malaysia. Baju seragam yang dikenakannya juga mendapat perhatian dari para guru. Saya berdoa dengan sedikit cemas. Dan merasa lega setelah wawancara selesai dan ibu guru menyalami saya dengan tersenyum ramah. InsyaAllah ya Bu, mudah-mudahan sukses. Ah ... dengan melihat senyumnya saja saya sudah sedikit terhibur :-)
Daftar berkas yang harus dilengkapi
 Setelah itu, berkas si KK diperiksa. Setelah dinyatakan lengkap (kurang foto copi ijazah dan SKHUN yang dilegalisir, ditunggu hingga tgl 8), saya menunggu bukti surat pendaftaran. Tak menunggu lama, surat bukti pendaftaran pun sudah ada di tangan si KK. Alhamdulillah. Tinggal berdoa yang banyak, insyaAllah inilah ikhtiar orang tua untuk anaknya. Semoga si KK mengerti dan paham betapa kami sangat mendukung untuk kebaikannya dunia dan akhiratnya. Doakan ya semuanya, semoga si KK diterima di sekolah SMK3 jurusan yang diminatinya. Amiin ya rabbal alamin ...
Alur pendaftaran PPDB

Alur PPDB SMK tahun 2017/2018:

1. CPD daftar langsung ke sekolah yang menjadi tujuan 1. Cara pendaftaran bisa perorangan atau kolektif.
2. CPD mengisi formulir pendaftaran. formulir ini disediakan di meja pendaftaran.
3. CPD melakukan tes kesehatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang dituju. Biayanya Rp6000
4. CPD mengambil nomor antrian
5. CPD menyerahkan berkas dan diwawancara oleh petugas/guru yang ditunjuk.
6. Berkas yang berisi data CPD diverifikasi dan divalidasi oleh panitia.
7. CPD mendapat surat bukti pendaftaran.
8. Hasil seleksi PPDB bisa diakses pada tanggal yang ditentukan dengan mencocokan nomor pendaftaran CPD.

 Fyi, PPDB tahun ini adalah PPDB yang paling mudah dan ramah anak. Jargonnya pun, "Semua Bisa Sekolah". Jargon ini dicanangkan oleh Gubernur Jabar bapak Ahmad Heryawan. Untuk CPD SMA, usia yang bisa mendaftarkan menjadi siswa SMA adalah usia 16 tahun sampai 21 tahun. PPDB tahun ini seleksinya tidak hanya berdasarkan pada hasil NUN atau Nilai Ujian Nasional, tetapi juga memprioritaskan sistem rayon atau zona tempat tinggal. Semakin dekat tempat tinggal dengan sekolah, maka siswa akan semakin berpotensi bisa masuk ke sekolah yang dipilih. CPD yang bisa melihat hasil seleksi pada waktu yang ditentukan di situs PPDB daerah atau provinsi. Untuk tahun ini bisa diakses pada tanggal 10 Juli 2017. 

Tahun lalu karena NUN KK kecil sekali, gagal diterima di SMA pilihan. Mana CPD yang dari luar hanya bisa daftar di satu sekolah lagi. Agak kesal juga saya tahun lalu. Tapi namanya prosedur ya, ditaati saja. Tidak bisa bersekolah formal ya sekolah saja di rumah. Betul, kan?

Nah, itulah sekelumit pengalaman saya mendaftarkan KK ke SMK. Semoga bermanfaat.

Mohon doanya ya untuk KK 






Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

9 comments

  1. Besok tanggal 16 nganter anak ke Pondok, baru SMP sih. Mungkin nanti pas lulus mau masuk SMK

    ReplyDelete
  2. SMK 3 Bogor, saya alumni SMK N 1 Bogor mak s6 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ... Benarkah? Alumni tahun berapa dan jurusannya apa?

      Delete
  3. Semoga anaknya dap[at diterima dan bersekolah dengan bahagia hingga lulus nanti

    ReplyDelete
  4. wah masa itu sudah terlewatkan lama

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sudah besar semua ya mbak Tira ... saya baru mulai nih mbak. mohon doanya :-)

      Delete
  5. Only, that may be provided to small kids, to
    provide freedom from varied varieties of diseases.

    Other than this, proper baby medicines are used to keep up
    with the health of the kids. Her chiropractor performed low amplitude, high velocity manipulation down the 3 spinal locations and
    almost 1.

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar