Cara Menghemat Uang Jajan Agar Tepat Guna

Cara Menghemat Uang Jajan Agar Tepat Guna

2 comments
Cara Hemat Uang Jajan

Memiliki anak yang kuliah di kota lain, tentu saja membuat saya terkadang cemas. Saya jadi mikirin terus, gimana cara si kakak menghemat uang jajan agar tepat guna. Apakah dia bisa mengelola keuangannya dengan baik atau tidak? Bagaimana kalau uang yang kami kirim tidak cukup? Kadang suka galau juga kalau udah mikirin si kakak yang jauh di mata. Yah, walaupun jauhnya tuh cuma di Bandung.

Iya, di era yang serba dimudahkan seperti sekarang ini dan apapun tersedia serba mudah, membuat terkadang kita suka lupa diri dan menjadi boros, kan.  Gak cuma si kakak saja sih, tapi juga ini terjadi juga dengan diri saya. Sehingga kemudahan ini pada akhirnya membuat lupa membangun mindset menyisihkan untuk keperluan investasi jangka panjang dan lupa cara menghemat uang jajan.

Nah, salah satu faktor yang membuat orang menjadi boros adalah tidak bisa mengatur pengeluaran dalam mengatur uang jajan terutama untuk yang masih sekolah atau kuliah. Kelihatannya sepele dan sedikit kalau dilihat secara kasat mata, namun justru dari hal-hal kecil tersebut kita malah sering terpeleset. Oleh karena itu membangun mindset “Harus Bisa Mengelola Keuangan Sejak Dini” itu sangat diperlukan. 

Dalam mengatur keuangan, ketika menyepelekan pengeluaran-pengeluaran kecil secara berkelanjutan serta dilakukan terus menerus tanpa ada batas yang ditetapkan oleh diri sendiri, akan berdampak "lebih besar pasak daripada tiang". 

Oleh karena itu, agar tidak terpeleset ke dalam jurang lebih besar pasak daripada tiang dan menyesal dikemudian hari, saya memberikan tips untuk si kakak  agar ia cerdas dalam melakukan pembelanjaan. Salah satunya dengan mulai memikirkan bagaimana cara investasi jangka panjang dengan menyisihkan uang jajan untuk dialokasikan bukan kepada barang konsumtif namun yang lebih produktif.

Bagaimana Cara Menghemat Uang Jajan Yang Tepat Guna?

1. Menyisihkan Uang Jajan Untuk Ditabung

Cara yang pertama adalah dengan menyisihkan uang jajan untuk ditabung, baik itu di celengan ataupun di bank. Yang perlu diingat adalah, menabung itu prinsipnya harus dimulai bukan hanya dipikirkan saja. Karena jika ditunda-tunda serta tidak segera dilakukan mulai dari nominal kecil, maka tidak akan terealisasi.

Karena pada prinsipnya, menabung itu harus sedikit dipaksa dan dibiasakan, salah satu caranya adalah dimulai dengan membiasakan menyisihkan nominal kecil kemudian jika sudah menjadi kebiasaan dinaikkan sedikit demi sedikit sesuai kemampuan.

Dalam jangka pendek, mungkin itu tidak akan terasa. Namun jangka panjangnya, tanpa sadar dari nominal yang sedikit demi sedikit tersebut bisa membuat kita memiliki investasi jangka panjang berupa uang yang disisihkan setiap hari untuk jaga-jaga jika ada keperluan mendadak.

2. Menyisihkan Uang Jajan Untuk Membeli Kebutuhan Produktif

Adapun cara menghemat uang jajan yang tepat guna selain ditabung adalah dengan menyisihkan untuk membeli kebutuhan produktif penunjang. Sebagai contoh untuk pelajar menyisihkan uang untuk membeli kebutuhan sekolahan seperti membeli buku, pulpen, tas dan sepatu yang dampaknya bisa meringankan orang tua. 

Untuk yang sudah kuliah bisa menyisihkan sebagian uang jajan untuk ditabung membeli laptop/komputer dan sarana lain penunjang mobilitas serta produktifitas kuliah. Jangan sekali-sekali menyisihkan uang jajan untuk membeli barang-barang konsumtif.

3. Menyisihkan Uang Saku Untuk Membeli Barang Dengan Tukar Tambah

Ini merupakan salah satu definisi lain dari tepat guna dan tepat sasaran. Poin lanjutan dari poin kedua adalah memanfaatkan apa yang sudah kalian miliki. Jangan sekali-sekali membeli barang yang sama sementara barang yang lama masih bisa dan layak digunakan.

Apabila membeli barang yang sudah dimiliki sedangkan sebenarnya masih layak digunakan, itu bisa disebut kurang efektif dan lebih kepada pemborosan. Jika ingin membeli barang yang sama, bisa menggunakan cara tukar tambah untuk barang-barang yang sudah kurang up to date dan perlu membeli yang versi diatasnya.

Mindset seperti itu tidak bisa dibangun secara instant, butuh pembiasaan yang akhirnya nanti menjadi sebuah kebiasaan/habit. Dan dari kebiasaan tersebut diharapkan nantinya bisa menjadi karakter positif yang berguna untuk me-manage diri di masa depan.

Apabila hal ini sudah dibiasakan sejak dini, maka ketika dewasa pun akan lebih matang dalam mengelola keuangan. Itu lebih dari cukup untuk modal terjun ke taraf kehidupan berikutnya setelah sekolah dan kuliah yaitu dunia usaha serta dunia kerja yang bisa diibaratkan kalau yang sudah terjun itu lebih keras dari batu tempaannya.

Karena terkadang menghemat bukan berarti mengurangi, terkadang juga bisa berarti menyisihkan dan mengalokasikan kepada beberapa hal lain yang lebih tepat guna, produktif dan bermanfaat. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? Setuju?

Kalau setuju, ini ada artikel lainnya yang patut dibaca yang mungkin bermanfaat tentang tips menghemat uang jajan bagi adik-adik mahasiswa rantau di laman berikut ini https://www.cekaja.com/info/akurat-ternyata-begini-cara-menghemat-uang-jajan-ala-mahasiswa-rantau.

Alhamdulillah dengan tips ini semoga kakak dan teman-teman mahasiswa atau pelajar yang mengelola keuangannya sendiri bisa menghemat uang jajan agar tepat guna.

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

2 comments

  1. Wah, apapun memang harus dibiasakan sejak dini pada anak ya, termasuk untuk urusan finansial.
    Alhamdulillah dua anak saya sudah terbiasa menabung sejak kecil saat menginginkan sesuatu, meski masih untuk urusan remeh seperti mainan atau jajan saat jalan-jalan. Mudah-mudahan ke depan tidak terlalu sulit mengatur keuangan sendiri saat usia mereka makin bertambah dan harus tinggal jauh dari rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, anak anak saya juga demikian, alhamdulilah jadi mereka tau menghargai barang miliknya maupun milik orang lain

      Delete

Post a Comment

iframe komentar