Mendongeng Mudah Bagi Mamah (Berjiwa) Muda

Mendongeng Mudah Bagi Mamah (Berjiwa) Muda




Cieee .. emang masih muda? Emang! hehehe pertanyaan dan jawaban macam apa itu, yaa. Apa sajalah, yang penting, saya masih punya balita usia 3 tahun dan umur segitu tu ya, memerlukan ibu yang berjiwa muda banget. Anak usia 3 tahun itu lagi senang mengeksplore dirinya, lagi suka manjat-manjat, lari-larian, lompat-lompat dan tentu saja, dia akan menyertakan ibunya dalam aktifitas tersebut. Seru, ya! Tentu. Sampai punggung setiap matahari terbenam, minta dipijat terus, alhamdulillah.

Btw, saya senang banget, tadi sore, mengawali bulan Juli 2020, ada kegiatan berfaedah banget yang difasilitasi oleh Kumpulan Emak-emak Blogger aka KEB, yaitu kegiatan kelas online by zoom. Alhamdulillah masa pandemi ini, kita, emak emak, jadi bisa belajar secara online, ya. Ini adalah sejarah, dan sejarah akan terus ada selama kita menuliskannya. Kita pernah belajar online bersama-sama, meski agak agak gaptek, sinyal yang kadang bersahabat atau lagi memble, keluar masuk kelas online tapi gak diomelin sama host, baik banget kan hostnya, itu sejarah. Dan saya sangat menikmatinya. Belum lagi, pas suami pulang, manja manja dikit, terus ijin, "Mas, aku belajar dulu, ya." Asyikkk ..

Eh, diijinin lho, suami siapa sih yang gak mau istrinya pinter? Pasti suaminya masing-masing, kaann hihihi

Oke kembali lagi ke kelas online yang difasilitasi sama KEB, temanya menarik banget, "Mendongeng Mudah Bagi Mamah (Berjiwa) Muda bersama Kak Aio dari Ayo Dongeng Indonesia. 
Ihiyy ... menantang banget, kan temanya dan menarik.

Kak Aio sumringah bener 

Saya kebetulan suka menulis cerita anak. Dulu pengen banget bisa nulis buku khusus untuk anak anakku. Waktu anak-anak kecil, saya sempat jadi tukang bakul buku. Saya baca buku-buku jualan dan tring, kayaknya aku bisa deh menulis buku seperti ini. Eh ternyata susah sodara sodara hihihi dan aku salut dan menjura hormat kepada teman-teman penulis buku cerita anak. Salut banget, terima kasih karena telah banyak menginspirasi saya dan memberikan keceriaan pada anak-anak.

Saya pun belajar bagaimana menulis buku cerita anak. Alhamdulillah terbit 15 buku cerita di penerbit mayor dan beberapa buku untuk buku pengayaan Badan Bahasa Kemendikbud dan program Inovasi. Alhamdulillah ala kulli hal.

Kembali lagi ke dongeng, saya juga tertarik sekali dengan aktifitas mendongeng. Apalagi dengan pengalaman saya mengasuh anak, masih banyak sekali bocornya dimana mana. Kita memang bukan ibu sempurna, tetapi kita adalah ibu yang ingin menjadi ibu yang lebih baik dari hari ke hari. Jadi apapun yang berkaitan dengan parenting dan pengasuhan anak, saya ingin sekali mempelajarinya. Oleh karena itulah, saya juga mengambil S2 program TP konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini. 

Masih aja ke sana kemari yaa, hihihi

Oke, tadi sore, tidak biasanya sinyal tak bersahabat, padahal aku udah pengen banget difoto barengan emak emak blogger dan fotonya nempel di IG komunitas hihihi bangga gitu lho haha tapi apa daya, ternyata bukan hanya semata sinyal, tapi ternyata internetku udah low bandwith, apa lagi itu yaahh. heeeuu

Alhamdulillah meski keluar masuk kelas, host nampaknya sabar sekali menjaga pintu keluar masuk kelas, jadi saya tetap bisa masuk tanpa dihukum. terima kasih momin cantik, semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan kepadamu.

Ini dia yang sempat saya catat di kelas online Mendongeng Mudah Bagi Mamah (Berjiwa) Muda.

Ada bebrapa poin yang missed sih, karena keluar masuk itu, tapi beberapa poin penting yang saya catat adalah sebagai berikut.

Bahwa kita harus mengetahui karakter anak-anak. Ada 3 hal yang amat sangat menyenangkan bagi anak-anak, yaitu; bermain, bermain dan bermain.

Kak Io juga berpesan kepada emak-emak, bahwa jangan takut memulai mendongeng pada anak, karena anak-anak itu tidak akan pernah menolak cerita dari orang dewasa, tidak akan membanding-bandingkan cerita mamanya dengan cerita pendongeng profesional. Anak-anak akan menerima apa adanya apa yang disampaikan kepadanya. 

"Yang ANAK butuhkan adalah momen kebersamaan dengan kedua orang tuanya, bukan yang lainnya"

Yup, memang benar demikian sih, saya juga kalau lagi sesi bercerita dengan Saki atau dengan kakak-kakaknya, mereka selalu antusias, selalu bersemangat jika dibacakan buku cerita atau mendengarkan dongeng. Apalagi Saki, yang keinginantahuannya sedang tinggi sekali, lalu dia juga dalam masa egosentris, kan, jadi kadang dia yang menentukan bahan bacaannya. Atau kadang dia yang bercerita, emaknya mendengarkan, dia bercerita karena sudah tau ceritanya, bukan sudah bisa baca hihihi seru pokonya mah.

Tips dari Kak Io untuk pemula kayak kita-kita nih, yaa.
  1. Tentukan tujuan
  2. Lakukan dengan sepenuh hati / perasaan
  3. Jangan mencari waktu yang sibuk (waktu mau tidur atau santai). Ini agar menghindari kita tidak fokus kepada apa yang ingin kita sampaikan. Kak Io mencontohkan, ketika lagi asyik mendongeng, karena lagi masak, eh gosong masakannya hihihi
  4. Pilih cerita yang kita suka dan yang anak suka
  5. Lalu lakukan bersama anak
  6. Pergunakan peralatan yang ada di rumah, misalnya boneka atau benda-benda yang ada  di rumah, apa saja sesuai dengan dongeng yang akan diceritakan,
  7. Jangan takut dengan pertanyaan anak anak. Kalau tidak tahu, kita harus mencari tahu yang kita tidak tahu. Jujur kepada anak dan kita mencari jawaban bersama sama.
  8. Di akhir cerita, tidak boleh memberi kesimpulan. Bagaimana cara menutup cerita? Buat pertanyaan terbuka soal isi cerita, sehingga akan muncul tolak ukur apakah anak mendengarkan, apakah anak menangkap pesan moral dari cerita,  value yang mana dari cerita tersebut yang memunculkan critikal thingking anak. Pertanyaan terbuka juga melatih anak dapat mengungkapkan pendapat, mampu menganalisa. Jika diberi kesimpulan, anak menjadi pasif dan tidak berkembang berpikir kritisnya.
Pesan Kak Io

Jika anak masih kecil, ketika mendongen letakkan anak dipangkuan atau peluk anak saat bercerita. Ini diharapkan agar terjadi bonding antara ibu dan anak, anak merasa nyaman dan merasakan kedekatan dengan ortunya. Jarak harus dekat.

Tips lainnya

Untuk mendongeng bisa menceritakan kisah pribadi atau kisah pengalaman sehari hari yang related dengan kehidupan anak, misalnya mau ngasih pesan sama anak, lakukan dengan bercerita agar lebih mengena.

Read a Loud

Di dalam aktifitas bercerita, ada dua cara membacakan dongeng.

  1. Mendongeng secara langsung tanpa teks
  2. Read a loud atau membaca nyaring, yaitu mendongeng dengan teks (membacakan buku)
"Kedua cara ini sama bagusnya". 
Read a loud semua kalimat harus dibaca seluruhnya, jangan dipotong agar ceritanya utuh. Boleh dijelaskan jika anak bertanya, dan beri penjelasan arti kata yang anak tidak paham.

Mendongeng

Menurut kak Io, cara mendongeng lebih mudah, karena cerita bisa mengalir dan menggunakan benda benda yang ada di rumah atau bisa juga menggunakan anggota tubuh. Misalnya kak Io mencontohkan dengan jari-jarinya. Nah, ini saya gak dapat nih sesi yang ini, ceritanya tentang apa, ya? Sepertinya sih tentang cerita keluarga. Saya hanya dapat, makanya kenapa anak yang pintar diberi jempol, karena asal usulnya dari cerita keluarga jempol itu (cmiww .. tolong dikoreksi, yaa mam yang ikutan).

Ka Aio sedang mendemonstrasikan cara mendongeng


Kesimpulan:

Mendongeng  merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara. Cara melaksanakannya ada dua cara, yaitu dengan mendongeng secara langsung tanpa teks dan membaca nyaring membacakan buku cerita.

Keduanya sama-sama bagus dan bisa dilakukan oleh orang tua, pilihan ada di tangan ibu atau ayah, yaa. Jangan takut memulai mendongeng atau membacakan cerita kepada anak, karena anak tidak butuh pendongeng andal, tapi mereka butuh kedekatan dengan kedua orang tuanya.

Oke, Moms? Siap mendongeng atau membacakan nyaring? Hayuk, ceritakan di kolom komentar, yuk!

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

24 comments

  1. SERUUUUU BANGET!
    Memang mendongeng nih banyaaakk faedahnya.
    Asalkan dilakukan dgn ikhlas dan suka cita ya Mak.
    Bisa ningkatkan bonding dgn anak

    ReplyDelete
  2. Aku gak pinter dongeng. Catet deh tipsnya apalagi yang meluk anak saat baca dongeng. Semoga nanti kalau ada anak bisa praktek dengan baik

    ReplyDelete
  3. Yang ANAK butuhkan adalah momen kebersamaan dengan kedua orang tuanya, bukan yang lainnya ... iya benar ya .. kita pun saat kecil dulu merasakan seperti itu.

    ReplyDelete
  4. Dulu suka mendongeng waktu anak-anak mau tidur, trus bawaannya pengen buru2 selesai aja supaya mereka pada cepetan tidur hahaha.

    Ternyata bagi mereka yang penting adalah moment kebersamaan bareng kita yah. Noted deh

    ReplyDelete
  5. Wah saya gak ikutan kelas KEB ini nih, lupa.. Saya masih belajar bacain dongeng buat anak karena memang kan banyak ya manfaatnya.

    ReplyDelete
  6. Ini teman-temanku lagi pada ngadain lomba read aloud. Tapi atuhlah! Jujur wae ya, di rumah gitu pas lagi ngedongengin, anak-anak mah belum selesai dibacain ceritanya, udah dibolak-balik wae gitu kertasnya. Zzz.. Tapi itu sih kelakuan si bocil 3 tahun. Kakaknya udah agak ngerti sekarang kalau dibacain cerita.

    ReplyDelete
  7. Baca judulnya saya jadi tersinggung nih, secara tuh saya sudah masuk kategori mamah tua ha-ha-ha.
    Tapi suka baca tulisan ini, menggambarkan usaha dan perjuangan seorang mamah belajar demi kemajuan anaknya. Semangat terus ya

    ReplyDelete
  8. Dulu waktu anak-anak masih kecil, aku juga suka mendongeng waktu mau tidur malem, tapi sambil tiduran dan gak pakai alat peraga hehe. Seru juga ya kalau mendongeng pakai alat peraga.

    ReplyDelete
  9. Dulu aku termasuk rajin ngedongengin anakku sebelum tidur, kalau sekarang malah seringnya kita baca buku cerita saja sekalian memperlancar baca anakku.

    ReplyDelete
  10. Mendongeng langsung ini menjadi tantangan buat mamak2, nih. Apalagi kalau dongengnya itu tipe mengarang yang belum tau endingnya kek apa. Hahaha. Padahal kita harus menentukan tujuan dulu sebelu mulai mendongeeng. Dududuh...mamak muda pusiaaaang, niih. Wkwkwk (gue merasa masih muda karena baru ngelahirin anak. Hahaha)

    ReplyDelete
  11. Sayang banget saya gak sempat ikut webinar ini kemarin.
    Mendengarkan dongeng memang bisa memperkaya imajinasi anak ya, makanya ortu khususnya mama harus sering2 mendongeng buat anak.

    ReplyDelete
  12. Aku kurang pede mendongeng Teh hihi lebih nyaman dengan Read Aloud tapi anak-anak masih suka ya dibacakan walau sudah gede

    ReplyDelete
  13. hmmm, I agree with you storytelling makes me younger and always happiness. more over if look my kidz happy

    ReplyDelete
  14. jadi inget pengalamanku jadi guru tk meski cuma beberapa bulan aja, pada saat di test itu test mendongeng di depan anak batita.. ampun deh gemes pisan

    ReplyDelete
  15. Aku dulu suka mendongeng waktu anak-anak mau tidur. Alat peraga nya asal aja bikin sendiri dari kaos kaki dibikin boneka, wkwkkk

    ReplyDelete
  16. Sejak anak pertama aku udah biasa mendongeng dengan metode read a loud mba. Bener kata kak Io, anak-anak tak pernah menolak dongeng yang diberikan oleh orangtuanya. Anak-anak tuh kalau pas didongengi, matanya lekat banget menatap kita loh mba. Moment ini yang paling aku suka. Jadi merasa kayak segala-galanya si anak. :D

    ReplyDelete
  17. Wah justru waktu mau tidur gak disarankan ya?
    Anakku tiap bobo malam tu sbnrnya blm ngantuk juga sih, masih nyadar gtu, jd selalu baca buku sblm bobo. Trus pernah baca penelitian kalau apa yg dipelajari anak sblm tidur malam bakalan nyantol makanya sengaja pilih sblm bobo malam. Hmm, mungkin kasus pas anaknya ngantuk banget kali yaa

    ReplyDelete
  18. Iyaya...anak-anak butuhnya ya...kebersamaan kita sebagai orangtuanya.
    Senang sekali acara KEB selalu keren.
    Nuhun kak...sudah dituliskan resumenya. Bermanfaat banget karena gak bisa ikutan kemarin.

    ReplyDelete
  19. Wah seru. Aku pernah beberapa kali ikut workshop mendongeng. Sampai rumah hebohnya minta ampun hehehe. Sayangnya kemarin aku ga bisa ikutan acara bareng KEb ini

    ReplyDelete
  20. Dongen emang kaya manfaat ya mba jadi inget dulu banget pas ambil tema skripsi tentang dongeng udah baca banyak materinya eh ditolak wkwkk

    ReplyDelete
  21. Anak saya suka banget dengan aktifitas mendongeng ini, tapi lama-lama malah saya yang kehabisan materi haha

    ReplyDelete
  22. Anak tidak akan menolak cerita ornag dewasa.
    Bener banget ini, mbak. Saat anak saya tidur di rumah neneknya dan kami lupa membawa buku dongeng, dia dikasih cerita masa kecil kami, dia sudah senang sekali. Dan besoknya ternyata malah minta diceritain lagi.

    ReplyDelete
  23. Jadi ingat dulu sebelum tidur saya selalu mendongengkan untuk neng Marwah., sekarang anaknya udah gede udah bisa cerita sendiri hehe

    ReplyDelete
  24. thank you sharing tips nya ka io..
    dudlu jd rutinitas nih mendongen baik dg buku maupun tanpa buku
    makin anak2 gede makin jarang...pd hal mrk tuh masih suka didongengin. kadang kita bikin semacam pillow talk sih sama anak2 sebagai penggantinya. which is mrk ngomong bergantian saya yg harus dengerin...

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar