Dari 500 Ribu Lahir Bisnis Microfinance

Dari 500 Ribu Lahir Bisnis Microfinance

Post a Comment

Siapa sangka dari 500 ribu lahir bisnis microfinance. Yap, begitulah yang terpikirkan oleh saya si ibu-ibu yang sering banget dipinjami uang sama tetangga baik yang jauh maupun dekat. Baik itu yang baru kenal maupun yang sudah lama kenal. Baik yang bayarnya lancar maupun yang bayarnya seret. Sampai saya sempat heran, enggak disapa sama si peminjam. Salah saya apa? Nagih juga kagak. Hadeuh. 

Dari 500 ribu lahir bisnis microfinance

Ketika saya membaca kisahnya Pak Andi Taufan Garuda Putra (biasa dipangging Pak Taufan) berhasil dalam dunia bisnis microfinance, dia mengawalinya dengan memberikan pinjam 500 ribu rupiah kepada seorang ibu di daerah Ciseeng yang sedang kesulitan untuk membuka warung kecilnya.

Wah, luar biasa sekali ini.

Pernah terpikir juga waktu ada ibu-ibu yang datang ke rumah saya untuk meminjam uang. Janjinya hanya seminggu, eh ditunggu seminggu ternyata enggak datang juga dengan berbagai alasan. Setelah itu tidak pernah datang ke rumah lagi dan saya lupa. Bagaimana nasib uang saya? wallahu'alam.

Ternyata menghadapi masyarakat yang gemar berhutang ini memang harus dengan strategi, salah satu caranya seperti yang dilakukan oleh Pak Taufan ini. Memberikan pinjaman dengan term pengembalian bisa dicicil hingga 50x plus biaya bagi hasil. 

Ini menarik. 

Jadi ada harapan si peminjam akan mengembalikan meskipun harus dicicil 50x yang artinya kalau dia meminjam 500 ribu rupiah, maka si peminjam akan mengembalikan, misalnya per hari 10 ribu rupiah plus bagi hasil.

Ini kelihatannya jadi lebih ringan plus memberikan manfaat yang besar bagi peminjam dan juga pemberi pinjaman.

Siapakan Andi Taufan Garuda Putra?

Beliau adalah CEO Amartha Microfinance. Sebelum Amartha lahir pada April tahun 2010 kisah yang mengiringinya amat sangat sederhana sekali.

Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra saat bertemu ibu-ibu di Ciseeng, foto: Amartha Blog
Awalnya Pak Taufan bertemu dengan seorang ibu yang kesulitan dalam membuka kembali warung kecilnya karena terhalang oleh modal yang habis. Dari curhat itulah, Pak Taufan mengetahui bahwa sebagian besar dari penduduk di Ciseeng jauh dari akses ke perbankan. Oleh karena itu, Pak Taufan bersedia membantu ibu tersebut memberikan pinjaman modal sebesar 500 ribu rupiah dengan cicilan yang ditentukan dan bagi hasil dari penjualan di warung.

Lewat program bantuan pinjaman ini, Pak Taufan melakukan riset dan berusaha serius membangun sebuah lembaga microfinance. Puncak pada April 2010, Pak Andi dengan bermodalkan uang 10 juta melaunching Amartha Microfinance.

Alhamdulillah dengan ketekunannya membangun bisnis microfinance ini, dalam 2 tahun bisnis ini berjalan dengan lancar dan memiliki omset sebesar 100 juta rupiah.

Wah, luar biasa sekali, yaa.

Apa itu Microfinance?

Microfinance, sesuai kata per katanya dalam Bahasa Inggris dari micro yang artinya kecil, dan finance yang artinya keuangan. Microfinance adalah layanan pembiayaan keuangan yang diperuntukkan bagi usaha berskala kecil dengan jumlah pembiayaan yang kecil juga (tidak terlalu besar).

Bidikan Pak Taufan membantu usaha kecil dan menengah ini memang tepat sasaran. Saat ini masyarakat Indonesia, terutama pemilik usaha kecil seperti tukang gorengan, tukang siomay, tukang sayur, warung kecil-kecilan di gang perkampungan membutuhkan modal untuk menghidupkan usaha mereka. Biasanya uang modal habis untuk konsumsi atau pendidikan anak, untuk bayar kontrakan, listrik dan sebagainya.

Masyarakat pedagang kecil ini biasanya banyak yang terjerat bank keliling. Meminjamnya mudah tapi bunganya yang sangat besar sehingga mencekik leher pedagang kecil. Banyak yang akhirnya tidak mampu membayar dan rombong jualannya disita dan masih saja menyisakan utang yang entah kapan bisa dikembalikan karena semakin hari semakin menumpuk. Hutang riba memang luar biasa menyeramkan!

Pak Taufan membuat program peer to peer lending microfinance untuk membantu UKM agar bisa bangkit dalam mengelola ekonomi mikro di daerah seperti Ciseeng dan daerah lainnya di seluruh Indonesia. Saat ini Amartha juga bisa diakses secara online maupun offline.

Kebaikan yang Mengantarkan Kepada Kesuksesan

Saya selalu mengingat sebuah ayat dalam Al Qur'an, surah Al Isra ayat 7, yang berbunyi: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.”

Oleh karenanya, saya tidak heran jika seseorang melakukan kebaikan kemudian dia mendapatkan kebaikan dari kebaikan itu karena sesungguhnya kebaikan yang dilakukan olehnya sesungguhnya kebaikan itu untuk dirinya juga.

Satu lagi ayat favorit saya tentang kebaikan adalah, bahwa, "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik," ini tercantum dalam surah al A'raf ayat 56.

So, jangan berhenti untuk berbuat kebaikan, ya, Moms. Seperti halnya Pak Taufan, dari 500 ribu lahir bisnis microfinance dan berbuah penghargaan yang banyak untuk Pak Taufan. Salah satunya adalah penghargaan Satu Indonesia Award Tahun 2011.

Referensi:

1. https://blog.amartha.com/penghargaan-andi-taufan-garuda-putra/

2. https://www.crunchbase.com/person/andi-taufan-garuda-putra-a441

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

Post a Comment