Demam Berdarah Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

Demam Berdarah Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

22 comments

Tahukah Moms, bahwa demam berdarah bisa dicegah dengan vaksinasi? Informasi ini saya dapatkan ketika mengikuti konferensi pers mengenai pencegahan penyakit Demam Berdarah atau dengue di Hotel Raffles, pada 31 Mei 2023 lalu.

Vaksin Demam Berdarah

Alhamdulillah, itu kata pertama yang saya ucapkan ketika membaca informasi ini sebelum saya hadir di acara konferensi pers.

Yap, bagaimana tidak, setelah lebih dari 20 tahun saya menjadi ibu, saya merasa khawatir anak-anak terserang penyakit demam berdarah yang berbahaya ini. Apalagi ketika musim hujan tiba, benar-benar horror. Bayangan anak-anak terserang demam berdarah menggayuti. Setiap hari jadi paranoid. Ada nyamuk satu saja dikejar sampai si nyamuk diketahui ‘koit’ setelah terkena smash telapak tangan saktiku. Rasanya puas bisa melumpuhkan nyamuk yang mengganggu stabilitas kesehatan keluarga.

Dan, ketika berita ada vaksin untuk demam berdarah sampai di telinga, wah, bahagia sekali rasanya. Akhirnya ditemukan juga vaksin untuk mencegah penyakit demam berdarah. Insya Allah dengan vaksin demam berdarah, anak-anak dan keluarga akan terlindungi dari penyakit berbahaya dan mematikan ini. Hidup juga menjadi lebih tenang tanpa bayangan horror yang terus mengganggu pikiran.

Sejarah Penyakit Demam Berdarah

Dalam konferensi pers ini hadir dokter kesayangan saya, dr. Nadiah Tarmizi, M.Epid. Beliau adalah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dan ditunjuk sebagai salah satu juru bicara Pemerintah untuk vaksinasi COVID-19.

Ketika mengetahui beliau hadir, wah, rasanya senang sekali. Akhirnya bisa berjumpa darat juga. Sejak masa pandemi, sering sekali saya melihat beliau di layar kaca. Mendengarkan update kondisi terkini pandemi Covid-19 dari hari ke hari dari beliau. Infonya benar-benar ditunggu setiap hari. Informasi yang bernas dari beliau seringkali saya kutip ketika saya diberi kesempatan menjadi narasumber di International Conference on Indonesia and Global Affairs (ICIGA) dan launching buku dalam rangka G20 Pulih Bersama Bangkit Perkasa yang digagas oleh Rumah Produktif Indonesia. Alhamdulillah, hari itu, saya beneran dong bisa berfoto berduaan dengan bu Nadiah. Senangnya. 

Vaksinasi demam berdarah
saya dan ibu dr. Nadiah Tarmizi (dok.pri)
Ibu Nadiah mengawali materinya dengan memaparkan sejarah mengenai penyakit demam berdarah. “demam berdarah dulu sama dengan Covid-19. Awal merebaknya wabah ini tidak diketahui. Tiba-tiba di Afrika ada kasus kematian yang tidak diketahui penyebabnya. Hanya sebelum meninggal, orang itu muntah darah,” ujar dr. Nadiah.

Lalu, mulai banyak penderita dengan gejala yang sama. Pendarahan yang banyak kemudian meninggal. Akhirnya dilakukan penelitian dan berhasil diketahui. Ternyata kasus ini terjadi akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Apa Penyakit Demam Berdarah itu?

Penyakit demam berdarah adalah penyakit demam akut (mendadak) yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus dengue atau disingkat DENV (Dengue Virus) ini ada beberapa varian, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4 dan DENV-5. Sudah ada 5 varian nih. Samalah dengan virus Covid-19 yang terus saja bermutasi, maka virus dengue juga terus saja bermutasi hingga ke DENV-5.

Penyakit demam berdarah atau dengue ini diduga pertama kali ditemukan di Afrika karena kasus pertama terjadi pada 1968 dengan 168 kasus. Subhanallah. Kebayang kepanikannya saat itu, ya. Mungkin tidak segencar sekarang informasi terkait penyakit demam berdarah saar itu, karena belum ada medsos, tapi pada saat itu media massa seperti koran dan televisi sudah ada, kemungkinan diberitakan pada kedua media tersebut. 

Sampailah pada fase wabah demam berdarah masuk ke berbagai negara dan salah satunya ke Indonesia. “Kasus pertama terjadi di kota Surabaya,” imbuh Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K). 

Lalu Dr. dr. Anggraini pun menambahkan bahwa kasus demam berdarah di Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Kok bisa sih, nyamuk demam berdarah, kan terbangnya hanya 4 sampai dengan 6 km. Masa dari Afrika bisa menular ke berbagai negara?

Eh, jangan salah, sekarang oran, kan traveling ke mana-mana. Bisa jadi seseorang yang sedang traveling ke Afrika terus digigit nyamuk yang sudah membawa virus dengue, lalu dia pulang ke negaranya dalam keadaan sakit. 

Lalu nyamuk-nyamuk lainnya menggigit pasien terinfeksi dan terbang lalu menginfeksi orang yang sehat. Fyi, nyamuk bertahan hidup selama sebulan, dan pada masa itulah virus dengue menempel di tubuh nyamuk. Akhirnya wabah demam berdarah terjadi di mana-mana, terutama di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi.

Menurut dokter Anggi (panggilan Dr. dr. Anggraini) penyakit yang pasiennya dalam keadaan parah masih bisa berjalan adalah sakit demam berdarah. Lagipula demam berdarah ini tidak kelihatan gejalanya. Mirip lah dengan sakit flu biasa. Makanya banyak dokter yang terkecoh. Dokter saja terkecoh oleh penyakit demam berdarah ini, apalagi kita yang awam.Tahu-tahu kondisi pasien sudah kritis dan berakibat fatal sampai meninggal dunia.

Makanya, berdasarkan hasil penelitian, NYAMUK adalah penyebab kematian tertinggi manusia di dunia. Ini kecil-kecil cabe rawit, yaa. Sekali gigit, nyamuk yang habis menggigit pasien demam berdarah, maka dari mulutnya itu akan menularkan infeksi virus demam berdarah kepada orang yang sehat.

Fakta yang dibeberkan oleh dr. Anggi, bahwa pada masa wabah Covid-19 kasus Demam Berdarah menurun, tapi angka kematian naik. Ini bisa jadi, pasien yang meninggal ini sebenarnya terinfeksi virus dengue karena itu, pasien DB itu tidak kelihatan payah, hanya demam mendadak yang tidak turun-turun, lalu diberi parasetamol akhirnya turun demamnya. Tapi karena terlambat tertangani, maka pasien mengalami kematian.

Mengapa disebut Demam Berdarah?

Mengapa disebut demam berdarah karena gejala penyakit ini sulit dideteksi tingkat keparahannya. Kadang pasien yang disangka sakit biasa, eh ternyata demam berdarah. 

Orang di kita kan begitu, yaa. Demam dikit, langsung dikasih parasetamol. Akhirnya demam turun dan membaik. Padahal virus terus saja menggerogoti organ dalam pasien dan merusak pembuluh darah. 

Demam berdarah yang terlambat mendapat pertolongan, akan menyebabkan pasien mengalami shock akhirnya muntah darah karena plasma darahnya mengalami kebocoran. Ini yang menyebabkan kematian pada pasien demam berdarah. 

Gejala dan Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah

Dr. Anggi menyampaikan beberapa tanda dan gejala penyakit demam berdarah. Penyakit ini mirip dengan demam pada Covid-19. Namun, jika tidak ada batuk dan pilek, maka bisa dipastikan itu adalah fix terkena demam denggi atau demam berdarah.

Ini fase infeksi virus dengue/virus denggi yang menginfeksi manusia

1-3 hari : masa awal terinfeksi mengalami demam tinggi

3-7 hari : masa kritis. Pada masa ini demam turun. Namun pada saat ini masa yang kritis. Jika tidak tertangani akan terjadi kejang atau shock dan pendarahan karena pecah pembuluh darah. Ini masa yang berbahaya.

5-9 hari : masa pemulihan

Mengapa Demam Denggi Berbahaya?

Demam dengue atau demam denggi berbahaya karena tidak dapat diprediksi dan sulit terdeteksi. Kondisi pasien yang sedang shock bisa berjalan sendiri hanya di penyakit dengue. Hal inilah yang mengecoh dokter atau tenaga kesehatan. Oleh karena itulah penyakit demam denggi ini sangat berbahaya.

Perawatan pada Pasien Demam Berdarah

Pasien harus dirawat di rumah sakit agar dapat ditangani dengan baik di bawah pengawasan dokter. Setiap 12-18 jam sekali pasien harus cek darah karena hal ini tak hanya untuk mengetahui trombosit dalam darah saja, namun juga mengecek hal lainnya.

Jika pasien sakit demam berdarah berat, maka dilakukan cek darah 2-4 jam sekali untuk mengecek kondisi pasien, terutama ini pada pasien anak karena anak yang paling banyak terinfeksi demam berdarah. Hasil cek darah ini untuk data dokter. Lebam dan bengkak pada pasien karena terlalu banyak diambil darah adalah risiko yang harus dihadapi agar pasien benar-benar sembuh dari demam berdarah.

Siapa Saja yang Berpotensi Terkena Penyakit Demam Berdarah?

Menurut dr. Nadiah, demam berdarah bisa menyerang siapa saja, baik bayi, balita, anak-anak dan dewasa. Pasien Demam Berdarah dirawat 3 – 4 hari di rumah sakit.

Biasanya pasien demam berdarah akan meningkat pada musim hujan. 

Virus denggi bisa menyerang orang yang sudah terkena denggi. Terkena demam denggi kedua kali ini bukan makin ringan namun semakin parah dan berat.

Cara Melawan Demam Berdarah

Bagaimana cara efektif untuk melawan demam berdarah? Ini mungkin yang menjadi pertanyaan Moms di seluruh Indonesia yaa, karena ya walau bagaimana pun, kita tidak mau kan diteror terus sama si nyamuk centil ini. Berikut ini disampaikan cara efektif untuk melawan demam berdarah

1. Pencegahan dengan pengendalian jentik nyamuk (vektor pembawa virus).

2. Kenali tanda dan gejala denggi sesegera mungkin.

3. Lakukan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat yang disukai nyamuk yaitu genangan air atau tempat yang ada airnya. Plus hindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau menggunakan obat nyamuk yang aman.

4. Konsultasikan dan lakukan vaksinasi demam berdarah yang sesuai dengan anda

Pentingnya Vaksinasi Demam Berdarah

Demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Wah, senang sekali mendengar statement dari dr. Nadia dan dr. Anggi ini.

Demam berdarah bisa dicegah dengan vaksinasi
Narasumber dari ki-ka: MC, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Pasangan artis Mas Ringgo dan Mbak Sabai, dr. Nadiah Tarmizi, General Manager Takeda Andreas Gutknecht
Alhamdulillah, senang rasanya mendapatkan informasi bahwa telah tersedia vaksin demam berdarah. Ini adalah angin segar di dunia kesehatan di Indonesia yang setiap tahun harus mengalami horror tersebarnya penyakit demam berdarah terutama pada anak dan balita.

Saya sempat mengalami kecemasan juga, ketika anak saya berusia 8 dan 10 tahun. Ketika itu saya masih tinggal di Malaysia. Pada suatu ketika, saya membawa anak-anak mudik ke Indonesia karena liburan sekolah. Eh, anak-anak di Indonesia malah sakit tipes. Si Kakak malah sampai dirawat di RS.

Akhirnya liburan pun berakhir dan kami kembali lagi ke Malaysia. Eh, di Malaysia kedua anak yang sakit itu ambruk lagi, akhirnya kami bawa ke Rumah Sakit besar Tun Aminah, di Johor Bahru. Dan hasil pemeriksaan dokter, kedua anak itu harus dirawat di rumah sakit besar karena terdeteksi virus denggi.

Ya, Allah, saya sangat khawatir sekali. Mana saat itu sedang wabah juga di Malaysia, kan. Tempat perawatan anak penuh, sehingga anak saya akhirnya dirawat di selasar kamar karena tidak ada kamar kosong.

Dokternya bilang, ni nyamuk Indonesia, lah, Puan. Hadeuh, saya yang lagi kalut iyain aja, karena memang anak saya sakit sebelum kembali ke Malaysia. Saya bersyukur akhirnya terdeteksi sebelum semakin parah, kan. 

Eh, tak tahunya, kata dr. Nadiah, virusnya sama, gak Indonesia gak Malaysia, sama saja. Sama-sama virus denggi. Ah, dasar emak kurang ilmu nih, jadinya pas dibilangin begitu, saya malah jadinya enggak enak, kan. Apalagi keesokan harinya rumah saya langsung disemprot gas anti nyamuk itu, lho. Haha. 

Tapi dipikir-pikir emang begitu, kan, ya, prosedurnya untuk mencegah nyamuk Aedes aegypti beranak pinak. Maka harus dilakukan penyemprotan agar nyamuk pembawa virus dengue mati.

Alhamdulillah setelah dirawat selama 3 hari di rumah sakit besar, kedua anak saya segera pulih kembali.

Makanya saya sangat mendukung sekali pemberian vaksin demam berdarah untuk anak-anak dan balita karena itu tadi yang dijelaskan di atas, penyakit demam berdarah itu tidak mudah mendeteksinya. Dokter saja kadang terkecoh, apalagi kita orang awam, kan.

Nah, untuk pencegahan, memberi vaksinasi demam berdarah adalah hal bijak yang harus dilakukan oleh keluarga.

Ini juga yang disampaikan oleh Mas Ringgo dan Istrinya, Mbak Sabai (artis dan selebritis). Mereka juga mendukung adanya vaksin demam berdarah untuk melindungi keluarganya. Mas Ringgo bercerita dia dan istrinya pernah terkena demam berdarah waktu mereka masih remaja. Rasanya tuh gak karu-karuan, katanya.

Sampai Mas Ringgo benci sama nyamuk dan browsing tempat yang tidak ada nyamuk di dunia. Dia pun ingin pindah ke Iceland gara-gara ingin menghindari nyamuk. 

Apalagi ketika mereka sudah menikah, mas Ringgo juga kena lagi demam berdarah. Lalu anaknya yang bayi juga pernah kena juga. Bagi Mas Ringgo, kena demam berdarah itu horror banget dan itu membuat dia merasa sedih dan takut ketika anaknya terkena demam berdarah.

Oleh karena itu dia sangat bahagia dan menyambut baik adanya vaksin demam berdarah, karena itu artinya ada cara efektif cegah demam berdarah pada anak-anak dan balita serta orang dewasa.

Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Vaksinasi Demam Berdarah?

Saat ini vaksin demam berdarah di Indonesia sudah mencakup usia 6 - 45 tahun, sesuai dengan rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan PAPDI (Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia).

Sebelum diluncurkan vaksin ini harus dilakukan uji klinis dulu dan mendapatkan ijin edar dari BPOM dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Sebelum melakukan vaksinasi demam berdarah, sebaiknya konsultasi dokter terlebih dahulu untuk menentukan vaksin demam berdarah mana yang bisa diberikan. 

Apa Efek Samping Pemberian Vaksinasi Demam Berdarah?

Menurut dr. Nadiah, sejauh ini tidak pernah ditemukan KIPI atau efek samping yang serius setelah pemberian vaksinasi demam berdarah. Sama dengan vaksinasi Covid-19, mungkin pada beberapa orang akan timbul ruam bekas suntikan dan demam ringan yang tidak berbahaya.

Simpulan

Vaksin demam berdarah penting untuk memberikan perlindungan kepada keluarga agar tidak terinfeksi virus demam berdarah. Bagi orang yang pernah terkena demam berdarah dengan vaksinasi demam berdarah akan meringankan sakitnya jika terkena demam berdarah lagi dan terhindar dari kondisi kritis yang dapat merenggut nyawa.

Itu dia, Moms informasi mengenai demam berdarah bisa dicegah dengan vaksinasi semoga bermanfaat bagi Moms dan keluarga. Vaksin melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3MPlus (Menutup, Menguras, dan Memanfaatkan), tapi 3MPlusVaksin.

Melakukan vaksinasi demam berdarah memang masih dalam taraf dianjurkan oleh pemerintah, namun untuk melindungi keluarga yang kita sayangi menjadi bijak jika kita melakukanya, ya, kan, Moms. Yuk, cegah demam berdarah dengan vaksinasi demam berdarah untuk keluarga anda .

Salam sehat dan bahagia selalu.

C-ANPROM/ID/QDE/0144 | Aug 2023

Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

22 comments

  1. Wah, ternyata ada perbedaan antara DBD biasa dan DBD Dengue ya mbak Sri :) Mesti dicek nih anak-anakku apa sudah divaksin DBD atau belum ya? Kalau di rumah sih alhamdulillaah ga ada genangan air di bak, pot maupun ember. Suka rajin penyemprotan juga sama pihak RT RW di sini. Melakukan 5M secara rutin itu wajib ya supaya nyamuk2 nakal pergi ya minimalisasi lah. TFS mbak :D

    ReplyDelete
  2. jaman SMP, aku pernah kena DBD
    rasanya duuhhh ngiluuuu sekujur bodi.

    hamdalah sekarang ada vaksinnya yah

    ReplyDelete
  3. Nyamuk Indonesiaaa 😅 hadeh iyain aja ya mbaa. Alhamdulillah udah lewat ya masa2 itu. Dbd memang serem sih soalnya kalau telat penanganannya ya. Aku ada kenangan buruk tentang penyakit ini. Smoga dengan banyak tulisan seperti ini masyarakat jadi tau harus bagaimana. Dan tau kalau dbd itu ada masa2 kritisnya yg sering diabaikan

    ReplyDelete
  4. Noted, 3M plus vaksin untuk untuk memberikan perlindungan kepada keluarga agar tidak terinfeksi virus demam berdarah!

    ReplyDelete
  5. Vaksin DBD ini menggembirakan ya, Teh, karena selama ini DBD belum ada obatnya kecuali dicegah dengan 3M dan juga waspada ketika pasien demam tinggi dan pelana kuda

    ReplyDelete
  6. Halo Ummi Saki, ini artinya kalau memang nggak ada batuk pilek artinya demam berdarah ya. baiklah, ini kuncinya sih tapi memang bagaimanapun upaya pencegahan termasuk vaksin penting dilakukan

    ReplyDelete
  7. Harus waspada ya terhadap Demam Berdarah apalagi penyakit yang satu ini berpotensi selalu meningkat pada musim-musim tertentu, jadi langkah 3M (Menutup, Menguras, Memanfaatkan) saja tidak cukup, harus melakukan vaksin DBD juga agar makin terlindungi.

    ReplyDelete
  8. aku jadi penasaran sama harga vaksin DBD berapa ya mba? trus sudah bisa dilakukan di beberapa rumah sakit kan ya?

    ReplyDelete
  9. Bener mba yang bikin deg-degan di kasus demam beradrah emang gejalanya yang seolah biasa-biasanya saja ternyata si virus lg bekerja merusak tubuh kita. udah gt naik turunya suka ga terduga, wajib dipantau ketat nih klo DB...alhamdulillah udah ada vaksinnya ya

    ReplyDelete
  10. Untuk mencegah demam berdarah dalam keluarga kita sebagai ibu memang harus aktif melakukan 3M dan vaksin (ini baru akan kami lakukan dalam keluarga)

    ReplyDelete
  11. Pencegahan 3M kalau konsisten ya bisa banget cegah dan tentu aja ditambah vaksin akan makin mantap. Jadi keluarga kita akan terjaga kesehatannya

    ReplyDelete
  12. Semoga vaksinasi demam berdarah segera menyeluruh ke seluruh wilayah Indonesia. Karena DBD ini bahaya banget, penyakit yang mengancam di negara kita.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah ya sekarang sudah ada vaksinasi DBD
    Semoga dengan vaksinasi ini, penyakit dbd bisa dicegah secara optimal

    ReplyDelete
  14. Saya pernah dirawat karena DBD. Makanya jadi semakin waspada deh sama penyakit ini. Apalagi katanya kalau udah kena lebih dari 1x bisa lebih bahaya. Semoga jangan sampai kejadian lagi. Pengen banget bisa divaksin.

    ReplyDelete
  15. jadi sekarang ini memang selain mencegah dengan melakukan kebersihan di rumah terutama 3M. Ada caralain juga dalam melakukan pencegahan ya mbak, yaitu dengan melakukan vaksin demam berdarah ya.

    ReplyDelete
  16. Boleh rekomended untuk kita yang tinggal di daerah tropis dengan curah hujan tinggi dan potensi hujan yang dapat menyebabkan pertumbuhan jentik nyamuk penyebab demam berdarah

    ReplyDelete
  17. Saya juga senang mendengarnya Mbak, begitu tau kalau dengan vaksin demam berdarah, anak-anak dan keluarga akan terlindungi dari penyakit DBD yang berbahaya dan mematikan.

    ReplyDelete
  18. Kasus kematian DBD masih tinggi yaa..
    Apalagi skarang kabarnya DB gak harus ada bintik merah yaa.. Jadi gejalanya semakin samar. Semoga dengan pencegahan yang kita lakukan yakni 3M dan vaksin, bisa memperkuat imun tubuh keluarga dan terhindar dari DBD.

    ReplyDelete
  19. Iya aku pun seneng denger ada vaksinasi demam berdarah. Karena dengan vaksin tersebut anak-anak dan keluarga akan terlindungi dari penyakit berbahaya dan mematikan itu. Karena aku pun pernah mengalaminya dan itu gak enak banget.

    ReplyDelete
  20. Masa2 kritis ini ya yang harusnya diwaspadai oleh kita ketika kena DBD. Soalnya banyak yg anggap udah sembuh. Hikss.

    ReplyDelete
  21. Vaksin dengue ga mencegah seseorang kena demam berdarah. Tapi mencegah keparahan jika nantinya terkena demam berdarah. Dan ini penting karena keparahan pada DB bisa mengakibatkan kematian euy

    ReplyDelete
  22. Demam berdarah ini emang nggak boleh dianggap enteng ya, perlu banget ningkatin awareness untuk jaga kebersihan lingkungan sekitar. Yang paling penting juga harus vaksin. Semoga nanti bisa jadi vaksin wajib kayak covid untuk semua ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar