Ulang Tahun: Bertambah atau Berkurangkah Usia Kita?

Ulang Tahun: Bertambah atau Berkurangkah Usia Kita?

12 comments
Hai, Moms, apa kabar? Semoga selalu sehat selalu yaaa.

Hari ini bertepatan dengan hari ulang tahunku. Menurutmu, ulang tahun itu, bertambah atau berkurangkah usia kita? Alhamdulillah, bahagia masih diberi kesempatan melangkah di usia yang kata orang usia pertengahan.

Alhamdulillah Allah SWT masih mengaruniai satu kehidupan lagi bagiku. Tahun ini usiaku  hampir setengah abad, kurang dikit lagi. Ya, Allah, perasaan sih masih umur 27 tahun aja nih heuheu plak!

Dulu, waktu hampir mendekati usia 40 tahun, saya merasa degdegan. Eh setelah sampai diusia itu, alhamdulilah, tidak terjadi hal hal yang aku khawatirkan.  Seperti tidak bisa beraktifitas, sakit sakitan, menopause dini, rematik yang parah dll. Malah diusia 44 tahun aku momong bayi lagi, sekarang, bayi itu sudah 3 tahun usianya.  MasyaAllah.

Alhamdulillah Allah masih memberiku kesempatan menikmati hidup ini dengan orang-orang yang aku cintai. Menikmati aktifitas yang semakin membuatku bergairah sebagai perempuan, istri dan ibu bagi anak-anakku yang sholeh, sholehah.

credit: pixabay
Pengalaman Masa Remaja

Bagiku, perayaan ulang tahun bukan segala-galanya. Dari sejak kecil, aku jauh sekali dari perayaan ulang tahun yang hura-hura. Pun ketika usiaku menginjak 17 tahun. Sweetseventeen. Aku tidak pernah merengek pada orang tua ingin merayakannya dengan meriah (tau diri lah hihihi). Dulu pernah sih, waktu zamannya SMA  dengan "gank kecilku -SOS 3-". Ah, masa-masa indah dulu ya. 

Waktu itu, teman-teman ternyata, selain memberiku hadiah sebuah totte bag lucu berwarna pink, juga memberiku surprise. Melempari kepalaku dengan telur dan tepung! Waduh, ini temen temen jahil juga. Udah kece-kece, eh diceplok telor haha ...
Seneng sih, becanda-becanda begitu, asal tidak keterlaluan masih bisa ditolerir. Tapi, kesini-sini, saya pernah juga denger, becandanya sampai mengakibatkan kematian. Ya, gimana dong, itu anak diceburin ke kolam dan ternyata dia gak bisa berenang. Kelelep.
Terus ada juga yang dikasih telur dan tepung banyak banget sampai kotor. Akhirnya membersihkan diri di dekat bendungan, malah semua meninggal karena tercebur ke air. Innalillahi wa innialihi rojiun. Itulah bahaya becanda yang keterlaluan. Seharusnya momen ulang tahun menjadi momen bahagia, akhirnya berubah menjadi moment yang menyedihkan.

Bertambah atau Berkurangkah Usia Kita?

Ulang tahun pada zohirnya bertambah usiaku 1 tahun, tetapi sesungguhnya usiaku ini berkurang satu tahun lagi. Artinya aku harus bersiap-siap mempersiapkan perbekalan untuk bertemu dengan Sang Pencipta.

Memasuki usia 40 tahun, sebagaimana yang disyariatkan oleh Islam, yaitu memperbanyak berdoa, yang dikutip dari kalamullah, surat Al Ahqaf ayat 15:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn.
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”
Semakin dewasa (cie) aku  memaknai setiap perjalanan pergantian usia  sebagai titik awal kehidupan baruku lagi. Sebagai evaluasi apa saja yang sudah aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya? Kebaikan-kebaikan yang aku lakukan meningkat atau malah menurun? harapan dan cita-cita apakah sudah terlaksana atau belum?

Tahun 2011, banyak aktifitas yang aku lakukan. Sebagian besarnya membuatku berdecak pada progress yang telah dilakukan. Tetapi ada juga yang masih harus dibenahi sana-sini. Terutama hafalan al Qur'an dan ibadah-ibadah sunah yang masih acak adut (aarrrgggg, memang harus di rukyah kayaknya nih!)

Aktifitas baru, membuat terobosan baru. Tahun 2011, waktu itu aku masih tinggal di Malaysia. Merupakan awal aku menekuni dunia baru, dunia yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dunia tulis menulis. Eh, emang baru bisa nulis apa? Ya, nulis mah dari SD aku udah pinter. Cuman nulis untuk di publish dan di jual ke masyarakat umum kan baru sekarang meleknya :-) Alhamdulillah. Ini menjadi tonggak, km 0, perjalananku menjadi seorang penulis bacaan anak sekaligus mom blogger. Yap, hingga saat ini.

Dulu, cita-citaku ingin menjadi Guru, Polwan dan pramugari. Kenapa guru? karena aku terinspirasi oleh guru-guru yang baik hati. Menjadi Polwan, karena aku melihat mereka gagah-gagah. keren deh pokoknya. Kalau menjadi pramugari, karena aku ingin keliling Indonesia dan keliling dunia naik pesawat. Padahal aku kecilnya dulu naik bis saja muntah kok, apalagi naik pesawat kali yak hihihi (akhirnya coret dari cita-cita). 

Kalau dipikir-pikir meskipun aku gagal menjadi guru, gagal menjadi polwan dan gagal menjadi pramugari, aku cukup puas dengan sekarang menjadi gurunya anak-anakku, menjadi polwannya anak-anakku dan pernah dilayani makan dan minum sama pramugari. Ya deket-deketlah, cita-cita itu semua tercapai. Alhamdulillah.

Menulis bagiku katarsis diri. Dari dulu, kalau aku kesal, kecewa, benci dan suka sama seseorang aku menuliskannya di kertas dan aku buang jika sudah selesai menuliskannya. Sekarang, sayang kalau tulisan itu masuk ke tong sampah. Aku tulis dan aku publish. eh, bener loh, buat ibu rumah tangga, dari pada ngerumpi engga jelas kan mendingan ditulis dan dipublish. Selain membawa manfaat untuk diri sendiri juga orang lain.  Menyebarkan kebaikan lewat tulisan-tulisan yang inspiratif dan memberikan motivasi kepada orang lain. Mengajak kebaikan bisa lewat pintu mana saja, kan, selama jalan itu membawa kepada kebaikan.

Dakwah bil qolam. Itu salah satu tujuanku menulis. Semoga aku istiqomah dalam memegang prinsip dan jalan yang aku tempuh ini. Tahun ini ada beberapa impian yang ingin aku realisasikan. Semoga aku bisa mewujudkan semua mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan. Salah satunya, lulus S2 secepatnya, jadi segeralah menulis tesis! (jangan tidur melulu ^_^)

Iya, sejak pandemi Corona dan di rumah saja, saya jadi merasa didukung menjadi kaum rebahan hihi, enak banget, jadi merasa dimanja gitu, makan, tidur, main sama anak, menemani belajar, masak, setelah beres, rebahan deh hihihi jadi kapan nulisnyaa? stt tenang, pembimbing juga belum dipilih kok, udah sok-sok rajin. Baca buku aja dulu yang banyak, biar nulisnya lancar!

Ya Rabbi, luruskanlah selalu niatku dalam segala aktifitasku di dunia ini. Sesungguhnya Engkau yang Maha membolak-balik hati. Penuhilah hatiku dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada-MU. Sehingga apa yang aku perbuat memberikan kebaikan untuk ummat.

Ya Rabbi, ridloi aku menjadi hamba-Mu yang gemar bersyukur dan gemar beribadah karena-Mu.  Selalu menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Selalu menjadi ratu di hati suamiku dan menyenangkan matanya -always-. Dan selalu menjadi ibu dan teman yang baik untuk anak-anakku yang sholeh dan sholeha. Ya Rabbi, jadikan usiaku menjadi usia yang penuh keberkahan dan kesehatan tubuhku menjadikan aku manusia yang produktif dan penuh gairah. Aamiinn.

Karena sebentar lagi puasa Ramadhan, mohon maaf lahir ya, Moms. Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pandemi pun berakhir. Umur kita panjang dan bisa beribadah dengan khusuk di bulan suci Ramadhan. Aamiin.
Sri Widiyastuti
Saya ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Pernah tinggal di Jepang dan Malaysia. Isi blog ini sebagian besar bercerita tentang lifestyle, parenting (pengasuhan anak) dan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga dan perempuan. Untuk kerjasama silakan hubungi saya melalui email: sri.widiyastuti@gmail.com

Related Posts

12 comments

  1. berkurang kalau menurutku hahaha karena semakin mendekati hari kita pulang di panggil Tuhan :)

    ReplyDelete
  2. Barakallah fii umrik, alhamdulillah bertambah usia dalam keadaan sehat, keren mba Sri, momong bayi usia 44 tahun, etapi mba nggak keliatan mau 50 lho, berarti awet muda hehe

    ReplyDelete
  3. Dulu waktu kecil senang banget ulang tahun, bakal dapat kado yang banyak hehe. Tapi pas semakin tambah usia malah jadi bahan renungan, sudah berbuat apa saja ya di dunia huhuhu..

    ReplyDelete
  4. semakin bertambahnya usia momment ulang tahun ini jadi nggak sesenang dulu pas masih kecil hihihi, sekarang rasanya dijadikan renungan apa saja yang sudah dilalui dan akan dilalui ya mbak hihi

    ReplyDelete
  5. Ulang tahun jadi momen yg ditunggu sewaktu masih mudah buat saya mba, tapi sekarang udah lebih ke arah apa yg sudah kita berikan buat sekitar:)

    ReplyDelete
  6. Amin Amin ya Rabbal'alamin, bener banget mba memang saat seperti ini kita kaya diingatkan kembali betapa sementaranya saat ini

    ReplyDelete
  7. Ah iya ya, tambah umur tuh harusnya makin memperbaiki diri dan mengasah spiritual ya kak. Jgn kejar duniawi mulu hehehe

    ReplyDelete
  8. Benee bgt si nambah umur harus byk perbaikin diri ya, btw selamat ultah nih

    ReplyDelete
  9. Ketika masih kecil sampai dengan remaja, paling di nanti adalah ketika ulang tahun, tapi ketika sudah dewasa masuk usia kepala tiga, aku mulai deh inginnya jangan cepat-cepat tahun berganti.

    ReplyDelete
  10. hitung tambah untuk rasa syukur dengan semua nikmatnya karena diberi umur panjang, hitung berkurang untuk mngingatkan kita agar lebih meningkatkan ibadah karena waktu kita tinggal sedikit. but wow saya tidak menyangka usianya mba, ga keliatan segitu usianya heheheh

    ReplyDelete
  11. Doaku setiap ulang tahun semoga Allah memberikan berkah di sisa usiaku. Aamiin aamiin. Ummi Saki smoga slalu sehat ya dan umur panjang serta kebahagiaan ya

    ReplyDelete
  12. Memang benar mba, sebenarnya makin berkurang ya ketika kita ulang tahun. Harus makin menilik ke dalam diri, sudah punya bekal apa saja kita menuju kehidupan kita yang kekal selanjutnya.
    Terima kasih untuk perenungannya ya mba.

    ReplyDelete

Post a Comment

iframe komentar